Mohon tunggu...
Muklis Puna
Muklis Puna Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pengenalan Jurnalistik pada Siswa, Pentingkah?

14 Januari 2024   15:56 Diperbarui: 14 Januari 2024   20:29 1842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal seperti di atas telah menjadikan siswa untuk bekerja secara ekstra dalam berpikir melalui pelaporan yang begitu cepat dan tepat. Ini sangat sesuai dengan sifat dari berita yang dilaporkan. Fenomenal, aktual, dan faktual menjadi sesuatu yang dijadikan pedoman dalam merilis berita.

Selanjutnya, dalam Ilmu jurnalistik bukan hanya berita yang menjadi sorotan, namun bagaimana kesiapan seorang jurnalis atau siswa ketika diminta untuk menulis sebuah artikel opini yang berhubungan dengan kondisi sekolah.

Kadang hal ini bisa juga berhubungan dengan penulisan esai, biografi dan lain-lain ketika pihak sekolah meminta sebuah informasi terbaru untuk disajikan dalam berbagai bentuk tulisan.

Pengalaman penulis menunjukkan bahwa, setelah penulis memberikan pelatihan kepada sejumlah siswa yang tergabung dalam departemen jurnalistik. 

Perubahan yang terjadi pada diri siswa cukup signifikan. Mereka lebih siap dan sigap ketika ada kegiatan. Penulis mengarahkan mereka untuk menulis berita setiap ada kegiatan dan peristiwa yang mengandung nilai berita. Ternyata mereka lebih aktif dalam mengelola kelompok kerja sesuai dengan kebutuhan di lapangan. 

Pada saat melaporkan sebuah kegiatan misalnya dalam bentuk, berita, biografi, artikel dan esai. Tentunya menggunakan bahasa sebagai jembatan menyampaikan informasi tersebut. Pengelolaan bahasa secara tepat adalah sebuah proses berpikir dengan menggunakan bahasa sebagai media.

Pelaporan- pelaporan tersebut diposting di web sekolah. Web ini juga berfungsi sebagai publikasi seluruh kegiatan sekolah. Apabila hal ini berlangsung dalam waktu tersistem dan terpogram dengan baik , maka akan terbentuk jiwa-jiwa yang literer. 

Dalam konteks ini penulis menyarankan jika pengembangan literasi tingkat sekolah sulit diwujudkan. Pelatihan jurnalistik pada siswa bisa dijadikan solusi, terutama pada program Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Program dan pelatihan jurnalistik dapat digunakan sebagai motivasi awal dalam menerobos melek literasi padat tingkat sekolah.

Menciptakan Rasa Tanggung Jawab, Kritis dan Inovatif

Ada banyak dampak yang dimunculkan dari pelatihan dan praktik pembelajaran jurnalistik. Berkaitan dengan isi berita yang bersifat aktual, faktual dan mengandung nilai berita tinggi dituntut adanya sebuah tanggung jawab dari seorang jurnalis. Disinilah peran tanggung jawab seorang penulis berita dipertanyakan. 

Artinya , ketika sebuah berita sedang ditulis sebelum dilakukan postingan. Seorang jurnalis wajib mengkonfirmasi ulang dengan pihak terkait tentang isi berita. Konfirmasi ini tentunya dengan pihak yang berwenang berupa para pejabat. Hal ini perlu dilakukan supaya pihak -pihak yang dijadikan sumber berita tidak merasa terzalimi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun