Mohon tunggu...
Mukhlis
Mukhlis Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Konversi Cerpen ke Puisi dan Musikalisasi adalah Pembelajaran Menyenangkan

6 Januari 2024   21:28 Diperbarui: 7 Januari 2024   07:00 7019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agar lebih mudah memahami  uraian pada subtopik tulisan ini, penulis ingin berbagi pengalaman cara mengajarkan siswa menulis puisi. Walaupun tidak begitu sempurna minimal menjadi pertimbangan pembaca dan bisa dijadikan rujukan biarpun sekedar saja. 

Menurut pengalaman penulis, ada dua sumber yang dapat dijadikan referensi dalam menulis puisi, pertama menullis puis berdasarkan objek dan menulis puisi berdasarkan imajinasi.

Pertama, menulis puisi berdasarkan objek adalah sebuah teknik penulisan puisi yang sangat sederhana. Caranya, siswa diberikan objek atau diajak berpergian untuk  melihat suatu objek yang disenangi. Setelah objek tersebut dipahami oleh siswa. Mereka diminta melakukan observasi terhadap objek tersebut. Observasi yang dilakukan tergantung dari sudut pandang apa mereka melihat hal tersebut. 

Selanjutnya, mereka diminta untuk mengumpulkan diksi- diks yang menarik disekitar objek yang diobservasi.  Diksi diksi tersebut disesuaikan dengan pandangan dan tujuan serta amanat yang mau disampaikan dalam puisi yang akan ditulis. 

Apabila hal tersebut dirasa cukup, baru siswa diarahkan untuk menulis puisi dengan bersandar pada objek yang sudah ditentukan di awal.  Imaji atau citraan, tipografi atau bentuk, gaya bahasa akan muncul dengan sendirinya setelah puisi itu siap. 

Perlu dipahami bahwa bahasa puisi sebenarnya harus dijelaskan secara sekilas kepada siswa. Ini dilakukan agar tidak terjadi pemahaman bahwa bahasa puisi itu bahasa biasa. Namun perlu dipahami bahwa bahasa puisi itu bahasa yang bertenaga dan bernuansa. 

Kedua, menulis puisi berdasarkan imajinasi, menulis puisi seperti ini adalah menulis seperti menunggu datangnya Ilham. Menulis puisi seperti ini menjadikan renungan sebagai titik fokus dalam penulisan. Biasanya seorang penyair yang cerdas menangkap ide yang datang lewat imajinasi, mereka akan dengan cepat menuangkan dalam bentuk puisi. 

Dalam hidup Ini imajinasi datang tidak mengenal tepat dan waktu. Namun apabila teliti melihat hal tersebut, maka hampir setiap saat ada saja puisi yang bisa ditulis. Lalu, bagaimana caranya agar hal ini bisa dilakukan oleh siswa? 

Seorang guru yang memahami betul bagaimana cara menulis puisi berdasarkan imajinasi.Hal ini sangat mudah dijelaskan. Intinya guru harus sudah pernah dan punya tulisan dalam bentuk puisi. Apabila  guru tidak punya karya puisi, maka hal ini akan terasa sia-sia .

Mengkonversi Cerpen Menjadi Puisi

Mengkonversi adalah mengubah. Mengubah dalam konteks ini berarti mengalihkan materi dari satu bentuk ke bentuk lain. Artinya bentuk cerpen diubah dalam bentuk puisi. Untuk memantapkan perubahan tersebut dibutuhkan pemahaman yang baik terhadap materi cerpen dan puisi..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun