Dalam konsep pembelajaran , apapun yang diajarkan, setiap pengajar atau instruktur harus betul - betul perfek dan memahami semua konsep yang diajarkan sampai pada karya sebagai  produk pengetahuan. Â
Dengan demikian agak konyol rasanya , jika ada guru yang mengajar menulis esai namun yang bersangkutan tidak bisa sedikitpun menullis esai. Kalau mereka beranggapan bahwa hanya mengajarkan konsep menulis esai saja. Hemat penulis pada zaman Artifisial Intelegensi ( AI) seperti sekarang ini, google lebih pintar dari mereka.Â
Seorang guru yang menyajikan bagaimana menulis esai, siswa selaku subjek pembelajaran akan menagih contoh esai yang dibuat guru tersebut. Hal inilah yang membuat guru tidak bisa tampil maksimal di depan siswa.Â
Minimnya kemampuan guru dalam menulis esai menjadikan materi ini tidak menarik bagi siswa dan guru. Bagi guru ini sebuah materi yang menyulitkan, bahkan tak jarang mereka melakukan " Loncat Kodok" apabila bertemu dengan materi esai. Maksudnya karena ketidakmampuannya materi tersebut dilewatkan begitu saja.Â
Apabila ini berlangsung secara terus- menerus, dikuatirkan akan berdampak pada kemampuan menulis esai yang dimiliki oleh setiap siswa. Padahal dari sinilah akan muncul siswa - siswa hebat yang mampu menuangkan gagasan dalam bentuk esai.
Perbedaan  Esai dengan Artikel
Setiap bentuk tulisan, apapun bentuknya tetap memiliki perbedaan yang khas antar satu tulisan dengan lainnya. Di sini ada perbedaan yang signifikan antar artikel dengan bentuk tulisan esai. Perbedaan kedua tulisan tersebut telah memberikan kegamangan diantara guru yang mengajar esai dengan artikel pada setiap sekolah.
Hampir semua guru yang mengajar materi esai selalu dikaitkan dengan artikel. Hakikat yang dipahami adalah setiap esai itu sama dengan artikel. Namun sebaliknya, jika dipahami secara holistik maka akan menunjukkan perbedaan yang mencolok antara esai dan artikel.Â
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam bentuk artikel adalah untuk menyampaikan suatu informasi kepada pembaca. Artikel itu sendiri memiliki bentuk yang beragam, mulai dari artikel berita, artikel biografi dan berbagai artikel lain yang disajikan dalam pola tuang yang yang disukai. Â Informasi yang ingin disampaikan dalam teks artikel bisa berupa berita atau ulasan tentang sudut pandang penullis yang dimuat di media cetak atau media online.
Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam esai adalah meyakinkan pembaca tentang sebuah pendirian yang dimiliki oleh penulis. Pendirian tersebut bisa berupa, prinsip, dan anggapan terhadap sesuatu yang dimiliki oleh penulis esai. Bahkan untuk meyakinkan pembaca penulis sengaja menghadirkan bukti dan fakta -fakta yang mendukung. Hal ini diperlukan untuk mempengaruhi pikiran dan sikap dari pembaca.
Sekilas keduanya tampak menunjukan persamaan bila merujuk pada data yang digunakan oleh kedua jenis tulisan tersebut. Perbedaan pada tujuan dari kedua tulisan tersebut telah membuat guru harus bekerja ekstra dalam praktik pembelajaran..