Keterampilan afektif ini adalah wujud dari apresiasi yang muncul secara keseluruhan pada diri pembelajar setelah ia belajar dalam kurun waktu tertentu. Bentuk ketrampilan ini berupa sikap dan karakteristik siswa yang dipengaruhi oleh faktor belajar yang diikuti.
Selama ini ketrampilan afektif ini semakin terabaikan dalam dunia pendidikan. Hal ini terjadi karena paradigma berpikir yang berubah. Setiap siswa dikatakan berhasil dalam belajar, apabila Ia mendapatkan nilai di atas rata -rata dalam bentuk angka. Fenomena ini  sudah dijadikan faktor penentu dalam belajar dalam mencari bibit -bibit siswa cerdasÂ
Akhirnya, setiap siswa berlomba mengumpulkan angka sebanyak-banyaknya dengan mengenyampingkan nilai atau sikap. Diperparah lagi dengan istilah pemberian reward dalam bentuk perangkingan dan dimunculkan dalam bentuk angka. Hal inilah yang membuat nilai semakin menjauh dari peserta didik, karena mereka mengejar angka sebagai indikator keberhasilan.
Penulis adalah Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi dan Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H