Mohon tunggu...
Muklis Puna
Muklis Puna Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengulik Guru Favorit dalam Perspektif Siswa

10 Desember 2023   12:14 Diperbarui: 10 Desember 2023   19:16 891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perbedaan yang dimiliki oleh kedua pihak telah menjadikan sebuah hubungan timbal balik yang saling memahami. Sehingga dalam konteks ini siswa menganggap gutu sebagai teman dekat dalam belajar.

Selanjutnya Deby Potter ( 2015) mengatakan bahwa, " Masuklah dalam kehidupan siswa dan bawalah mereka dalam hidupmu."

Kutipan ini memberikan sebuah gambaran bahwa begitu pentingnya menganggap siswa sebagai mitra dalam belajar. Sebagai warga belajar, guru juga termasuk orang yang masih belajar. Konsep belajar secara timbal balik dalam filosofi demokrasi juga lebih dominan.

Sedangkan filosofi feodalisme yang berlaku dalam pendidikan Indonesia telah membangun sebuah paradigma, bahwa guru berada di atas segala-galanya dalam belajar. Semua yang muncul dari mulut guru adalah sebuah informasi pengetahuan yang tidak bisa dibantah lagi. 

Begitu terasa dan kuatnya pengaruh filosofi ini dalam pendidikan Indonesia. Ketika ada guru yang berani keluar di kotak nyaman seperti di atas, maka sebagian siswa menganggap guru tersebut sebagai guru favorit. Maksudnya semua keinginan dan penghargaan yang dibutuhkan oleh siswa ada pada guru tersebut, sehingga sangat pantas mereka memberikan julukan guru tersebut sebagai "Guru favorit"

Mengusai Materi Secara Profesional 

Seorang guru dituntut harus punya sejumlah kompetensi. Adapun kompetensi tersebut meliputi, kompetensi profesional, pedagogik, sosial, dan kepribadian. Salah satu kompetensi yang bersentuhan langsung dengan siswa adalah kompetensi profesional. 

Kompetensi ini menuntut guru untuk menguasai materi sesuai dengan disiplin ilmu dan mata dan pelajaran yang diampu. Kemampuan menguasai materi pembelajaran ketika mengajar telah memunculkan kepercayaan dari siswa. 

Kecakapan- kecakapan yang dimiliki guru dalam mengajar dan memberikan solusi apabila ada materi sulit telah memunculkan rasa simpati, dan empati terhadap guru tersebut. 

Materi yang dikuasai guru tidak hanya berkutat seperti yang ada di buku paket sebagai media pembelajaran. Akan tetapi, guru dituntut harus mengusai materi penunjang lainnya yang berkaitan dengan materi yang dipelajari. 

Kemampuan menyajikan materi pelajaran secara sistematis dan mencapai indikator yang diajarkan membuat siswa lebih senang dan bersimpati pada guru tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun