Ketika seseorang ingin mejadi tokoh untuk hari depan maka hal-hal yang dapat menjadi patron harus mampu diperlihatkan. Sebagaimana telah diperlihatkan oleh tokoh  Aa Gym dalam biografinya.
Sejak kecil saya sudah mengenal makna disiplin dari orang tua saya
Saya mengalami kesulitan untuk jauh dari adik-adik saya, maksud saya jauh tidak secara fisik namun secara batin
Saya dan adik-adik saya sangat menjaga harga diri masing-masing. Adik-adik saya tidak ada yang berani meminta sesuatu kepada saya , ini lantaran harga diri menjadi hal yang sangat ditekankan dalam menjalani hidup
Saya sering dijuluki dengan orang yang tidak mau setengah-setengah. Bila sya menginginkan sesuatu saya akan memperjuangkannya secara habis-habisan hingga memperoleh hasil yang terbaik
Menyusun Kerangka Ulasan
 Jarang terdapat orang yang langsung menuangkan isi pikiran sekaligus secara teratur, terperinci, dan sempurna dalam tulisan. Pada umumnya penulis lebih dahulu  membuat bagan atau rencana kerja yang setiap saat dapat disempurnakan  hingga mencapai tingkat yang diinginkan. Keraf (1979:132) menyatakan  "sebuah kerangka karangan mengandung rencana kerja, memuat ketentuan-ketentuan pokok bagaimana suatu topik harus terperinci untuk dikembangkan."Â
Dengan  demikian dapat dikatakan kerangka karangan merupakan rencana kerja yang memuat isi garis besar suatu karangan yang akan ditulis. Tujuan menulis kerangka  ulasan biografi tidak berbeda dengan tujuan menulis kerangka karangan pada umumnya.Â
Tujuannya adalah  untuk mengembangkan tulisan menjadi berkualitas, menarik untuk dibaca, dan penyajiannya sistematis, oleh karena itu menulis ulasan biografi diperlukan kerangka ulasan yang sistematis logis dan faktual.Â
Penulis adalah Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi dan Guru SMA Negeri 1 LhokseumaweÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H