Mohon tunggu...
Muklis Puna
Muklis Puna Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Membaca dan Menulis Biografi Tokoh

7 Desember 2023   18:51 Diperbarui: 7 Desember 2023   18:56 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar foto: Instagram/@b.jhabibie

Oleh Mukhlis,S.Pd., M.Pd.

Keterampilan membaca adalah kegiatan berbahasa untuk menerima isi pesan komunikasi yang disampaikan penulis dengan medium bahasa tulis. Ada beberapa teknik dalam kegiatan membaca salah satunya adalah membaca intensif.

Membaca intensif adalah "Kegiatan memahami kata-kata, kelompok kata, kalimat, ungkapan, dan sebagainya sebagai kode-kode kebahasaan."Syafi`ie (1993:51)  Keterampilan menguasai kode-kode kebahasaan ini bermanfaat bagi pembaca untuk memperoleh pemahaman terhadap biografi. Jadi, membaca intensif adalah membaca secara teliti, saksama, dan terperinci untuk memperoleh pemahaman terhadap biografi. 

Membaca intensif biografi dapat mengetahui hal-hal yang menarik dan mengagumkan dalam biografi. Dalam konteks ini tujuan membaca intensif biografi merupakan sebagai langkah awal untuk mengulas biografi.
 
Mencatat Biodata  Tokoh

Untuk memudahkan penulis dalam menulis ulasan biografi tokoh penulis perlu mencatat biodata tokoh. Ringkasan riwayat hidup tokoh meliputi hal-hal sebagai berikut: Nama tokoh, tanggal lahir, pendidikan yang ditempuh, prestasi yang diraih, hobi.

Misalnya,Nama: Abdullah Gymnastiar akrab disapa Aa Gym
Tanggal lahir: 29 januari 1962
Pendidikan yang ditempuh: SD Negeri, SMP Negeri 12, SMA Negeri 5 Bandung dan Universitas Jendral Ahmad Yani (Unjani) menempuh program sarjana muda.
Prestasi: selalu mendapat juara, pernah menyandang predikat murid teladan, memenangkan berbagai lomba, lomba pidato, lomba mengarang lagu, menjadi ketua senat pada masa kuliah, dan komandan menwa (resimen mahasiswa)
Hobi: Menyanyi, Berpuisi, dan menggambar.

 Mencatat Tindakan Tokoh yang Mengagumkan. 

Sikap mengagumkan menampakkan sikap tokoh yang luar biasa dan menarik perhatian orang lain. Sikap mengagumkan dapat dikatakan sikap yang jarang diperlihatkan oleh orang lain dalam masyarakat. Oleh karena itu, hal tersebut dapat dikatakan hal yang luar biasa. Sehingga pembaca menilai hal yang mengagumkan. Namun, hal tersebut logis dan dapat dilakukan oleh orang lain. 

 Mencatat Tindakan Tokoh yang Dapat Dicontoh

 Tindakan tokoh yang dapat dicontoh adalah sesuatu yang dapat dijadikan pedoman hidup yaitu, sebagai acuan, patron, cerminan, model bagi orang lain atau pembaca biografi dalam perjalanan hidup.

Ketika seseorang ingin mejadi tokoh untuk hari depan maka hal-hal yang dapat menjadi patron harus mampu diperlihatkan. Sebagaimana telah diperlihatkan oleh tokoh  Aa Gym dalam biografinya.

Sejak kecil saya sudah mengenal makna disiplin dari orang tua saya
Saya mengalami kesulitan untuk jauh dari adik-adik saya, maksud saya jauh tidak secara fisik namun secara batin
Saya dan adik-adik saya sangat menjaga harga diri masing-masing. Adik-adik saya tidak ada yang berani meminta sesuatu kepada saya , ini lantaran harga diri menjadi hal yang sangat ditekankan dalam menjalani hidup
Saya sering dijuluki dengan orang yang tidak mau setengah-setengah. Bila sya menginginkan sesuatu saya akan memperjuangkannya secara habis-habisan hingga memperoleh hasil yang terbaik

Menyusun Kerangka Ulasan

 Jarang terdapat orang yang langsung menuangkan isi pikiran sekaligus secara teratur, terperinci, dan sempurna dalam tulisan. Pada umumnya penulis lebih dahulu  membuat bagan atau rencana kerja yang setiap saat dapat disempurnakan  hingga mencapai tingkat yang diinginkan. Keraf (1979:132) menyatakan  "sebuah kerangka karangan mengandung rencana kerja, memuat ketentuan-ketentuan pokok bagaimana suatu topik harus terperinci untuk dikembangkan." 

Dengan  demikian dapat dikatakan kerangka karangan merupakan rencana kerja yang memuat isi garis besar suatu karangan yang akan ditulis. Tujuan menulis kerangka  ulasan biografi tidak berbeda dengan tujuan menulis kerangka karangan pada umumnya. 

Tujuannya adalah  untuk mengembangkan tulisan menjadi berkualitas, menarik untuk dibaca, dan penyajiannya sistematis, oleh karena itu menulis ulasan biografi diperlukan kerangka ulasan yang sistematis logis dan faktual. 

Penulis adalah Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi dan Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun