Mohon tunggu...
Mukhlis
Mukhlis Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Paragraf Deskripsi, Teori, Praktik, dan Pendekatan

23 November 2023   12:00 Diperbarui: 23 November 2023   12:03 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akan  tetapi, sebuah deskripsi harus memilki tenaga  yang kuat melalui untaian-untaian kalimat yang kompak dalam melukiskan suatu objek, sehingga seolah-olah pembaca berada langsung dalam suasana yang dilukiskan. Begitu juga, jika penulis menggambarkan suatu tempat atau hal lain dalam paragraf deskripsi. Dengan kata lain, segala indrawi yang dimiliki pembaca harus betul-betul berfungsi ketika berhadapan dengan paragraf deskripsi.   

 
Selanjutnya, Rahayu (2007:158)  menyatakan bahwa "tulisan deskripsi merupakan bentuk tulisan yang berusaha memberikan perincian dari objek yang sedang dibicarakan. Penulis memindahkan kesan-kesanya, memindahkan hasil pengamatan dan perasaannya kepada pembaca."  Paragraf deskripsi tidak hanya terbatas pada apa yang dilihat, di dengar, dicium dan diraba.  

Dalam  hal lain, penulis juga dapat melukiskan sebuah perasaan yang dimiliki kepada pembaca. Perasaan tersebut dapat berupa perasaan takut, enggan, cinta  benci dan dendam. Selain itu, untuk melukiskan suara bunyi yang menakutkan, raung gemerincing juga dapat dilakukan dengan menggunakan paragraf deskripsi.


Ketiga  batasan yang telah dikemukakan di atas, pada hakekatnya adalah sama  karena  paragraf deskripsi adalah sebuah paragraf yang menghidupkan  daya khayal pembaca  dengan mengaktifkan semua indrawi tentang suatu objek yang dilukiskan  dalam paragraf tersebut.  


 Tujuan Menulis  Paragraf Deskripsi

Rosdiana, dkk (2008: 3.21) menyatakan bahwa menulis deskripsi bertujuan membuat para pembaca menyadari dengan hidup apa yang diserap penulis melalui pancaindera, merangsang perasaan pembaca mengenai apa yang digambarkannya, menyajikan suatu kualitas pengalaman langsung. Objek yang dideskripsikan mungkin sesuatu yang bisa ditangkap dengan pancaindera kita, sebuah pemandangan alam, jalan-jalan kota, tikus-tikus selokan atau kuda balapan, wajah seseorang yang cantik, atau seseorang yang putus asa, alunan musik atau gelegar guntur, dan sebagainya.


Selanjutnya  Semi (2007: 66) bahwa menulis deskripsi bertujuan untuk memberikan rincian atau detil tentang suatu objek, sehingga dapat memberi pengaruh pada emosi dan menciptakan imajinasi pembaca bagaikan melihat, mendengar, atau merasakan langsung apa yang disampaikan penulis.

Berdasarkan pemaparan tentang tujuan menulis deskripsi di atas, bahwa dalam menulis karangan deskripsi pembaca diharapkan akan terbawa oleh sesuatu yang dirasakan, dialami oleh penulis dengan begitu keduanya seolah terbawa dalam satu tempat maupun suasana yang sama.


 Ciri-ciri Paragraf  Deskripsi

Mendeskripsikan sesuatu dalam karangan deskriptif memerlukan  pengamatan yang cermat dan ketelitian. Untuk  mengembangkan satuan kata yang bermakna sehingga pembaca dapat memahaminya seolah-olah mereka sendiri yang melihat, mendengar, merasakan, atau menikmati, maka kita perlu  memahami ciri-ciri  karangan deskriptif. 

Menurut Semi (2007:66), terdapat lima ciri menulis esai deskriptif, yaitu:  a) Karya deskriptif menunjukkan rincian atau hal-hal khusus tentang suatu objek.  b) Esai deskriptif lebih cenderung mempengaruhi emosi dan membentuk imajinasi pembaca.  c) Karangan deskriptif biasanya mengenai obyek-obyek yang dirasakan oleh panca indera, sehingga subyeknya biasanya berupa benda, alam, warna dan manusia.  d) Menyajikan karangan deskriptif dengan gaya menarik dan  pilihan kata yang paling berkesan.  e) Penataan ruang lebih sering digunakan dalam organisasi profesional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun