Apapun kebutuhan pasar dalam tiga hingga empat bulan ke depan akan ditanam. Sekarang...! Kurikulum yang ada saat ini belum sepenuhnya memenuhi hal-hal seperti itu. Kebutuhan tenaga kerja saat ini dan masa depan harus mampu disediakan oleh lembaga pendidikan.
Maaf...!Terkadang kita tidak mau menerapkan hal itu dalam dunia pendidikan. Sudah menjadi tradisi di negeri ini bahwa setiap pergantian menteri selalu dibarengi dengan perubahan kurikulum. Seperti apa sebenarnya sistem pendidikan kita?
Sebagai fasilitator dan perancang pembelajaran, guru sering kali disibukkan dengan tugas administratif yang banyak dan rumit. Penulis melihat guru kita sebagai wanita yang dilihat Nabi Muhammad pada masa Israk Mikraj.
Seorang wanita yang mengangkat tumpukan kayu ketika dia tidak bisa mengangkatnya. Namun Ia malah menambah bebannya lalu mengangkatnya kembali kayu tersebut begitu seterusnya.
Analoginya, kurikulum lama tidak dilaksanakan secara sempurna dan kurikulum baru dengan berbagai perubahan muncul lagi. Ciri yang diharapkan berubah dari penerapan kurikulum ini adalah siswa dapat mengenal Tuhan sebagai ciptaan-Nya.
Tumbuhnya jiwa-jiwa kebaikan yang menghargai orang lain sebagai mitra hidup di dunia. Hal ini tercermin dalam pada tindakan dan perilaku yang muncul pada siswa sebagai warga belajar.
Hal lain yang diharapkan dari penerapan kurikulum adalah terciptanya hubungan sosial yang humanis antara peserta didik dengan sesamanya sebagai makhluk sosial, menghormati guru dan orang yang lebih tua dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara (lihat KI.1 dan KI.2 Kurikulum) 2013
Penyempurnaan Nomor 22 Tahun 2016) Apakah penerapan isi kurikulum sudah sangat tepat? Tentu saja jawabannya adalah tidak. Munculnya berbagai kasus dalam dunia pendidikan serta banyaknya kejadian yang menimpa guru selama ini merupakan bukti nyata bahwa kurikulum gagal mengubah perilaku siswa sejalan dengan tujuan pendidikan nasional.
Mengingat dewasa ini begitu banyak hal yang terfokus pada kehidupan guru, para guru duduk diam di sudut kelas dan menikmati sendiri perubahan yang terjadi. Mereka adalah guru yang tidak mau mengambil risiko yang mengancam profesinya.
Mereka tahu bahwa mereka juga mempunyai tanggung jawab hidup. Sudah menjadi rahasia umum di negeri ini, ketika seorang mahasiswa masuk ke universitas bergengsi, mereka bertanya anak siapa dia? Namun ketika siswa melakukan kesalahan besar, mereka akan bertanya “Siapa gurunya?”
Guru dan Profesinya