Cara-cara membatasi sebuah  topik dapat dilakukan dalam beberapa tahapan. Pertama, tempatkan topik yang ingin dibatasi dalam satu kedudukan yang tepat. Selanjutnya, ajukan pertanyaan-pertanyaan secara terperinci terhadap kedudukan topik tersebut. Untuk lebih jelas tentang hal ini dapat dilihat pada contoh pembatasan topik berikut  ini.
Topik : kemacetan lalu lintas (terlalu luas), karena pembahasan dalam makalah harus dibahas pada semua sektor kemacetan  yang meliputi: kemacetan  darat, laut, udara.Â
Untuk membuat topik tersebut menjadi sempit dapat diajukan pertanyaaan, kemacetan apa? Jawabannya adalah kemacetan lalu lintas  darat.  (masih luas) topik ini dapat dipersempit lagi  dengan pertanyaan, kemacetan lalu lintas  darat apa? Jawabannya kemacetan lalu lintas jalan raya (masih juga luas) topik ini juga masih dapat dipersempit dengan mengajukan pertanyaaan di mana? Jawabannya yang didapat adalah di Bireuen.  Â
Hasilnya adalah kemacetan lalulintas jalan raya di Kota Bireuen. Topik ini masih dapat dipersempit dengan mengajukan pertanyaan kapan. Jadi hasil penyempitan topik tersebut adalah Kemacetan Lalu Lintas   Jalan Raya di  Lhokseumawe Tahun 2023.Â
Topik Harus Dikuasai Penulis
Dalam penulisan makalah dan makalah ilmiah lainnya  setiap topik yang telah dipilih hendaknya harus dikuasai penulis. Artinya, penulis mengetahui dan menguasai topik yang telah dipilih sekurang-kurangnya tentang prinsip- prinsip ilmiah.Â
Selain itu, masalah yang ada dalam topik juga harus diketahui penulis minimal 70 % dari masalah yang ada, selebihnya dapat dibantu dengan kutipan-kutipan yang digunakan sebagai referensi yang telah dikumpulkan. Â
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa topik yang  dipilih harus dekat dengan penulis makalah. Hal ini sangat diperlukan pada saat mengumpulkan data dan mengembangkan masalah tersebut menjadi sebuah makalah. Apabila topik yang telah dipilih betul-betul dikuasai penulis,  maka penulisan  makalah dan hasil makalahnya pun dapat dinikmati oleh pembaca dengan mudah
2. Perumusan Judul Makalah
Setelah proses pembatasan topik terhadap makalah  berlangsung, baru dilakukan perumusan judul dari makalah tersebut.  Dalam hal ini, Akhadiah, dkk. ( 2001: 47)  mengemukakan syarat-syarat yang  harus diperhatikan dalam karya ilmiah  maupun dalam bentuk  makalah,  perumusan judul adalah sesuai dengan topik, singkat, bentuk frasa, dan lugas.  Setiap perumusan judul makalah harus diupayakan sesingkat mungkin. Â
Perlu diperhatikan adalah pilihlah bentuk yang pendek dari kemungkinan yang ada dalam topik. Selain itu, yang harus dihindari  kata-kata yang tidak berfungsi dalam judul.  Bentuk kata tersebut dapat berupa bentuk-bentuk yang ambigu atau  kata-kata yamg mengandung pleonastis  ( kata-kata yang berlebihan)