Oleh: Mukhlis,S.Pd.,M.Pd
ketika matahari mengulum malam dalam kenangan
namamu modar- mandir dalam angan
bayangmu  mengendap dalam aliran darah
suaramu mendayu merdu di telinga
candamu menelan duka laraÂ
dua puluh lebih almanak kita lalui
kisah duka berujung cinta tertulis pada pelangi  di tepi malam
ribuan lembaran  mengurat pada wajah mulai menua
pengusik jiwa menebar pesona dalam maya
kau kupinang lewat perempuan tua berhati mulia
bermahar syahadat, fatihah sebagai ikrar dunia akhirat
kini...
senja mulai merapat, benang hidup tersamarkan
semangat baja membara di wajahmu
Bidadariku...
seandainya jiwaku mohon pamit pada  bumi  penuh noda
jika jurang menghalang  jalan cerita mu
rangkai kembali tulang belulang ku
jadikan jembatan menyulam kisah kita yang belum sempurna
jika gubugmu kebanjiran perh
keruk kuburan ku, ambil gundukan tanah dan nisan sebagai pondasi dalam merajut kisah
Bidadariku...
hanya masa yang ku punya
hanya kenangan tempatku bersandar
Lhokseumawe 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H