Mohon tunggu...
Muklis Puna
Muklis Puna Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mencipta Sosok Fiksi yang Imajinatif

30 Oktober 2023   21:33 Diperbarui: 30 Oktober 2023   21:39 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Burhan Nurgiantoro dalam Pengkajian Fiksi (2014) memberikan gambaran bahwa terdapat dua cara yang digunakan pengarang dalam menggambarkan karakter tokoh. Pertama pengarang mendistribusikan karakter tokoh melalui proses analitik. Sedangkan yang kedua pengarang melakukan secara dramatik  walaupun kedua hal ini berbeda, akan tetapi tujuan utama pengarang adalah mendeskripsikan setiap karakter dari tokoh yang telah direkayasa sedemikian rupa.  
Penggambaran  tokoh secara analitik adalah secara  implisit memberitahukan pembaca bahwa begini lho  karakteristik tokoh ini. Pembaca secata gamblang dapat mengindentifikasi watak tokoh yang digambarkan.  Hal ini ditandai dengan diksi diksi yang mengarah pada karakter yang dimiliki oleh tokoh. Misalanya," Si A termasuk orang yang sombong sehingga ia dijauhkan oleh teman sepermainannya ' dalam konteks ini pembaca tahu bahwa Si A adalah orang sombong.
Penggambaran  karakter tokoh secara dramatik adalah meliputi 1) Dialog antartokoh, 2) ,Tingkah Laku dan Tindakan Tokoh 3)  Bentuk Fisik dan perilaku Tokoh 4) Lingkungan sekitar tokoh 5) Penggambaran melalui jalan pikiran tokoh, dan 6).    Penggambaran melalui tokoh lain.
 Untuk lebih jelas tentang kelima hal diatas kiranya penulis perlu membentangkan penjelasan secara transparan agar tidak ada penyiksaan dalam tulisan ini.

 Dialog Antartokoh

Dialog merupakan suatu percakapan yang dilakukan oleh tokoh dalam sebuah cerita mulai dari awal kemunculan sampai ending dari kisah yang diperankan. Selain mengantarkan karakteristik tokoh dialog juga termasuk salah satu ciri utama dari sebuah teks naratif.

Dialog  antartokoh, dalam berdialog atau bercakap-cakap terkadang kita dapat mengetahui watak orang yang berbicara tersebut. Dari apa yang diucapkan secara langsung ataupun yang tersirat dalam perkataan-perkataan tokoh, kita dapat mengetahui bagaimana watak seseorang. Jadi, pengarang dalam menggambarkan perwatakan tokoh-tokoh dilakukan dengan perantara dialog yang dilakukan oleh tokoh-tokoh dalam cerita.


 Tingkah Laku dan Tindakan Tokoh


Melalui tingkah laku atau tindakkan tokoh, yaitu penggambaran perwatakkan tokoh yang dilakukan dengan penggambaran perbuatan yang dilakukan oleh tokoh. Sebagai contoh, jika seorang tokoh digambarkan sedang mengamuk, merampok, atau memukuli orang, tentu kita dapat mengambil kesimpulan bahwa orang tersebut memiliki watak keras, jahat, dan kejam. 

Begitulah penggambaran watak tokoh jenis ini dilakukan. Penggambaran karakter seperti ini sangat mudah diidentifikasi setiap tokoh yang disajikan. Dalam kehidupan normal tingkah laku dan tindakan merupakan cerminan karakter seseorang.


Bentuk Fisik dan Perilaku Tokoh

Bentuk fisik juga termasuk cerminan watak yang dilabeli oleh pengarang pada tokoh pilihannya. Biasanya bentuk fisik ini tidak selamanya sesuai dengan harapan. Ini membuktikan bahwa kulit tidak selamanya berkolerasi dengan isi. Akan tetapi secara hakikat kadang hal itu bisa diterima. Berikut contoh bentuk fisik tokoh.

"Sekilas Mira melihat pengemis berkaki buntung di depan toko. Segera ia turun dari mobilnya dan menghampiri pengemis tersebut. Dia tersenyum dan membuka dompet yang berada dalam tasnya. Diambilkannya uang seratus ribuan lalu ia berikan pada pengemis itu. (Watak Mira : Baik hati dan suka menolong)'  dikutip dari "Azab dan Sengsara'


Lingkungan sekitar Tokoh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun