4. Â Membuat Kerangka Esai
Setelah penulis esai menentukan masalah, topik  dan rumusan masalah. Tahap yang paling penting dalam penulisan esai adalah membuat kerangka tulisan. Gorys Keraf (1995: 234) menyatakan bahwa kerangka tulisan adalah sebuah ragangan dari sebuah tulisan. Kerangka tulisan juga sering disebut sebagai rancangan buram yang akan dikembangkan menjadi sebuah tulisan. Kutipan ini memberikan informasi kepada  bahwa  kerangka tulisan merupakan landasan dan batas batas yang harus dikuti oleh penulis dalam mengembangkan tulisan. Pada bagian tulisan esai,  kerangka tulisan ditentukan semenjak penulis memulai menulis. Bentuk kerangka cukup dibuat dalam bentuk subjudul dan subsubjudul.
Penentuan  antar subjudul tersebut harus diperhatikan keseimbangan  gagasan yang ingin dibahas. Artinya, hubungan antara satu gagasan besar dalam bentuk subjudul harus betul - betul padu. Pengaturan subjudul dan subsubjudul  harus  sistematis mulai dari. pengenalan masalah, pembahasan masalah, pemberian solusi dan pengambilan simpulan. Kerangka tulisan dalam setiap  tulisan  merupakan suatu hal yang mutlak diperlukan. Dapat dibayangkan jika  tulisan tanpa dibuat kerangka terlebih dahulu. Kerangka tulisan juga berfungsi sebagai langkah-langkah bagi penulis untuk mencari referensi bagi tulisan yang akan dipersiapkan.
5. Menulis Esai
Tahap terakhir dari teknik penulisan esai adalah  tahap menulis. Tahap ini merupakan tahap realisasi gagasan yang sudah melewati seleksi tahap sebelumnya.  Tahap pertama dari langkah ini adalah  menulis pendahuluan dari esai yang mau disiapkan. Tahap pendahuluan ini  berisi pengenalan masalah kepada pembaca. Pengenalan masalah kepada pembaca dituntut kreativitas merangkai kalimat yang sempurna, sehingga pembaca mau masuk ke dalam tulisan.  Pendahuluan dalam badan tulisan merupakan sebuah undangan resmi kepada pembaca untuk mau hadir bertandang dalam tulisan penulis.
Bagian pendahuluan ini berisi latar belakang dari masalah, kondisi masalah secara ril dan tujuan dari penulisan sebagainya dijelaskan pada  tulisan ini sebelumnya.  Apabila masalah sudah dikenalkan dan  tujuan sudah ditabulasi secara jelas, maka penulis bisa menguraikan secara detail masalah  dan submasalah secara detai sambil menyampaikan rujukan dan referensi.  Uraian - uraian yang disampaikan dalam bentuk argumen yang mendukung permasalahan yang dibahas.  Bagian dari menulis juga termasuk penyampaian solusi terhadap masalah yang dibahas. Solusi tersebut dapat berupa sebuah tindakan atau konsep  yang dijadikan sebagai solusi terhadap masalah yang ditulis. Solusi yang diberikan harus terfokus pada permasalahan yang menjadi isi dari tulisan  tersebut.
Selanjutnya, agar pembaca tidak merasa gamang dalam menikmati sebuah tulisan. Alangkah baiknya jika  penulis menawarkan sebuah simpulan dari permasalah yang disajikan. Terdapat dua teknik penyajian simpulan pertama, teknik  menoleh ke belakang dan teknik melihat ke depan. Teknik menoleh ke belakang adalah teknik menulis simpulan dengan cara mengulang kembali poin -poin penting dari masalah esai yang sudah dibahas.
Selanjutnya teknik melihat ke depan adalah sebuah cara menyajikan simpulan dengan memprediksi atau meramalkan  apa yang akan terjadi  ke depannya, jika masalah ini tidak ditangani atau diberi perhatian secar serius.  Kedua  pola ini  boleh digunakan salah satu ataupun boleh juga disampaikan secara bersamaan.Â
6. Revisi EsaiÂ
Setiap tulisan selalu dihasilkan secara bertahap. Tahap terakhir dari penyiapan sebuah tulisan adalah tahap revisi. Tahap ini merupakan tahap finalisasi sebuah tulisan sebelum dipublikasi. Adapun bagian bagian yang yang direvisi meliputi beberapa hal. Pertama, hindari salah ketik pada setiap badan tulisan. Apabila ini tidak diperhatikan, maka ruh dari tulisan yang sudah disajikan menjadi tidak bermakna. Kedua, baca berkali --kali tulisan yang sudah disiapkan tujuannya agar adanya konektivitas antara satu gagasan dengan gagasan lainnya. Kepaduan dan kesatuan antarkalimat dan paragraf menjadi syarat utama pada bagian revisi.  Ketiga, perhatikan penulisan kata serta pengunaan  kata serapan yang ada dalam tulisan.  Agar lebih memudahkan, penulis dapat menggunakan  KBBI sebagai panduan dalam mengunakan  kata-kata tersebut.
Keempat, perhatikan keefektifan kalimat --kalimat yang ada dalam tulisan yang sudah disiapkan. Jika penulis tidak punya ilmu tentang hal tersebut, penulis boleh meminta bantuan pada ahli  yang mengetahui hal tersebut. Ke lima, perhatikan penggunaan  tanda baca yang tepat dalam tulisan yang sudah disajikan . hal ini penting dilakukan agar tulisan yang sudah disiapkan tidak memunculkan makna yang berlawanan dengan maksud penulis.