Tiga tahun kemudian
Sampai saat ini, Hanna masih saja menunggu di stasiun dengan keadaan melamun. Tapi, rasanya ada sedikit perasaan yang berbeda untuk kali ini. Hanna sangat yakin bila hari ini Bayu akan kembali lagi. Di saat Hanna sedang memainkan teleponnya, tanpa sengaja ada orang yang menabrak punggung tubuhnya, dan berakhir Hanna sedikit terdorong ke arah orang tersebut. Hanna mendongak, dan ia tercengang melihat siapa yang menabraknya.
“Kamu kembali, aku seneng banget, akhirnya menungguku membuahkan hasil” ucap Hanna dengan senyum manisnya.
“Kamu masih menunggu aku Han, kamu gak benci aku, aku udah ninggalin kamu tiga tahun Han.” Ucap Bayu dengan menahan tangisnya
“Enggak, aku gak benci sana kamu, kan kamu pernah bilang gak akan tinggalin aku, dan kamu menepati itu dengan kamu kembali sekarang, walaupun aku harus menunggu di tempat ini beberapa tahun.” Ucap Hanna sambil tersenyum meyakinkan
“Maafin aku Hanna, aku udah membuatmu menunggu selama ini, kamu berhak kok benci aku, marahin aku, hukum aku, aku ikhlas Han.” Ucap Bayu sambil memeluk erat Hanna
“Iya Bay, udah aku maafin. Gak ada yang namanya aku benci kamu, mungkin hanya sedikit rasa kecewa aja sama kamu, tapi gak papa. I'm fine ok! “ ucap Hanna meyakinkan Bayu
“Mendingan sekarang kita pulang, kasihan kamu pasti capek” kata Hanna mengalihkan pembicaraan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H