RBF), istilah yang populer di internet ini, mengacu pada ekspresi wajah datar, cemberut, atau jutek seseorang saat sedang santai atau tidak merasakan emosi tertentu. Meskipun sering dijadikan bahan lelucon, RBF dapat memiliki dampak negatif bagi mereka yang memilikinya. Fenomena ini menyentuh berbagai aspek kehidupan, mulai dari hubungan sosial hingga kesehatan mental.
Resting Bitch Face (Lebih Dalam tentang RBF
Bukan Disengaja
Penting untuk diingat bahwa RBF bukan ekspresi yang dibuat-buat. Orang dengan RBF tidak sengaja terlihat marah atau kesal. Ekspresi ini muncul secara alami dan tanpa niat tertentu dari orang yang bersangkutan. Ini menandakan bahwa penilaian terhadap seseorang hanya berdasarkan ekspresi wajah bisa sangat tidak akurat dan menyesatkan.
Berbagai Penyebab
Faktor penyebab RBF masih diteliti, namun beberapa kemungkinan penyebabnya adalah:
- Genetik: Penelitian menunjukkan bahwa ada kemungkinan RBF diturunkan dari orang tua. Ini berarti struktur wajah dan cara otot-otot wajah bereaksi bisa diwariskan secara genetik.
- Kebiasaan Berekspresi: Kebiasaan menaikkan alis, mengerutkan dahi, atau mengatupkan bibir dapat membuat seseorang terlihat memiliki RBF. Kebiasaan ini mungkin berkembang tanpa disadari dan menjadi bagian dari ekspresi sehari-hari.
- Struktur Wajah: Struktur wajah seperti tulang pipi tinggi, rahang tegas, atau bibir tipis juga dapat berkontribusi pada RBF. Elemen-elemen ini bisa memberikan kesan wajah yang lebih tegas dan serius.
- Kondisi Medis: Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, RBF dapat disebabkan oleh kondisi medis tertentu seperti Bell's palsy atau kelainan otot wajah lainnya yang mempengaruhi ekspresi wajah seseorang.
Dampak Emosional