Nah ini merupakan proses terakhir, hingga nantinya pihak konsumen akan menjualnya kembali kepada masyarakat dengan harga jual yang lebih, agar bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Perlu diketahui, jika bisnis kerajinan tanah liat ini memang cukup menjanjikan, keuntungan yang didapat bisa berkali lipat dari modal yang dikeluarkan, apalagi jika ada orang-orang dari kota yang sedang pulang kampung, mereka biasanya akan banyak membeli kerajinan-kerajinan itu dengan harga pasaran normal, biasanya untuk oleh-oleh ketika akan pulang kembali ke kota.
Bukan hanya itu, Bapak Usman selaku distributor saat ditanya sejauh apa perkembangan usahanya, ia mengaku sudah cukup pesat, bahkan ia beberapa kali mengirim barang hasil kerajinan tangan tanah liatnya itu ke beberapa daerah yakni lintas provinsi,
"Indramayu, Majalengka, Jakarta, Semarang, ya sekitaran jawa saja, kalau ke Sumatra atau Sulawesi itu belum, karena ongkos kirimnya yang lumayan mahal dan dikhawatirkan barang akan rusak di perjalanan". Ujarnya Bapak Usman selaku distributor,
Tidak hanya itu, ujaran Bapak Usman ini ternyata diperkuat oleh Ibu Tumini, beliau ini merupakan produsen atau yang membuat langsung kerajinan tanah liat, setiap hari ia bisa membuat 50 sampai 80 kendi, setelah kendinya kering, akan dibawah oleh pihak distributor untuk dikelola lebih lanjut. Meskipun begitu ada satu hal yang membuat ia sedih berkenaan dengan kerajinan ini,
"Ya memang seperti itu prosesnya, di lintas provinsi banyak juga yang tertarik untuk belanja nanti mereka menjual kembali setelah disana. Nah bahan mentah yang sudah jadi ini ketika semua selesai nanti kita bawa ke pihak distributor. Segala sesuatu itu ada kekurangan dan kelebihan, kekurangannya kami sedih karena anak-anak muda sekarang sudah mulai tidak peduli dengan kerajinan tangan ini, mereka lebih suka bekerja atau merantau keluar kota, kami takut saja tidak ada yang meneruskan tradisi usaha kami ini. Nah untuk kelebihannya, kerajinan ini bisa menjadi ciri khas di desa ini sekaligus sebagai ladang usaha kami sejauh ini"
Kurang lebih seperti itulah lmengenal kerajinan tangan tanah liat yang ada di blok posong kulon (barat), Desa Arjawinangun Kabupaten Cirebon. Sebuah keterampilan memang harus terus dikembangkan, terlebih lagi jika hal tersebut mampu mendatangkan keuntungan yang maksimal.
Meskipun ada beberapa permasalahan seperti anak-anak muda yang cenderung tidak menekuni kerajinan ini, tapi secara keseluruhan, sebagai warga masyarakat Desa Arjawinangun Kabupaten Cirebon, kita tentu selalu berharap jika kerajinan ini harus tetap ada sampai kapanpun, sebagai warisan udaya nenek moyang, tentu kita harus benar-benar menjaga aset ini, tradisi ini, kerajinan ini, agar jangan sampai hilang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI