Mohon tunggu...
Puisi

Ikhwa, Inni Uhubbuka Fillah

13 Desember 2017   12:15 Diperbarui: 13 Desember 2017   12:18 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Untukmu yang sudah lama keluar masuk halaqoh & dauroh..

Untukmu yang telah malang melintang di dunia kepanitiaan & kepengurusan lembaga dakwah...

Adalah sebuah kenikmatan & anugerah kita bisa menyelesaikan bersama sekian banyak hadist & mengikuti sekian banyak kajian...

Allah telah memilih Antum menjadi orang yang telah lama mengenal aqidah shahihah & manhaj yang haq...

Allah telah memuliakan Antum menjadi orang yang telah banyak mencicipi lezatnya keimanan...

Keindahan demi keindahan telah anda rasakan sedjak tempo doeloe...

selamat dari sekian aliran sesat, bahkan sekedar kenal ucapan antum & anti, akh & ukhti pun sudah cukup memutar ulang nostalgia manis tersebut..!

Ingatkah ketika, sama- sama duduk dalam halaqah tarbiyah yang sama..

Tadarus bersama, dengan sang murabbi..

Dengan segala kesibukan yang sama ketika itu..

Tebar salam, dan jabat tangan senior nan ramah bersama..

Engkau yang dulu masih malu dan enggan berkumpul..

Masih terlunta dalam bacaan quran...

Tapi keindahan ukhuwah menyatukan hati dan menguatkan ruhiyah keimanan..

Ingatkah saat- saat keanitiaan dulu..

Kasta angkatan bukan menjadi halangan dan perbedaan kala itu.

Kesibukan, keletihan, dan derai keringat jatuh bersama.

Saling memotivasi, dalam pergerakan.

Saling menasehati dalam niat dan kegiatan..

Saling merangkul ketika niat mulai luntur

Itulah manis nya ukhuwah....

Ingatkah engkau saat kegiatan mabit dulu..

Di tempat yang sempit dengan segelentir nyamuk bertebaran..

Mengiang- ngiang dalam telinga kala itu..

Mata yang tampak sayu, dengan waktu yang telah berpacu..

Meluangkan waktu, demi musyawarah, tapi bukan agenda biasa.

Irama tadarus mebasahi lidah tiap ikhwa..

Sirah nabi menjadi kisah penyejuk sebelum mata beristirahat.

Tanpa alarm, kita bangun bersama..

Merasakan dinginnya air membasahi tangan,

Dinginnya ait mengolok-olok mulut,

 Hikmahnya air melumuri wajah.

Sejuknya air melewati tangan hingga lengan..

Tenang nya air mesuk melalui celah kecil dari rambut.

Hingga kaki ini bersih dengan air dan pergelangannya..

Kita berdiri bersama dengan sang murabbi sebagai pemimpin di depan.

Rukuk, sujud, bersama dalam 1 komando.

Berdoa dengan masing2 hajat kala 1/3 malam itu masih sempat.

Ikhwa...Sampai manakah perjalanan mu sekarang?

Bukankah hidup ini hakekatnya adalah perjalanan?

Bukankah kita ini adalah musafir..

Kita akan melewati bersama kematian

Tidur diam dalam alam kubur,

Entah nikmat atau kah azab, kian mendera hingga datangnya kebangkitan.

Kita akan berkumpul dalam tanah luas mahsyar.

Akan dihisab dan ditimbang dengan kebijakan Nya yang adil

Entah catatan amal atau dosakah yang begitu berat..

.Kita akan berkumpul di telaga Salsabil bersama Nabi.

Mencicipi kenikmatan air bersama.

.Melewati titian shirat yang tipis dan begitu tajam.

Api yang terus menyambar di bawahnya, seakan lapar dan haus akan manusia.. 

Yang akan berporos pada satu tujuan surga atau neraka..

Masih teringtkah engkau hadist dulu., 

akan adanya syafaat sahabat beriman kepada sahabatnya..

Ku ingin komunitas ini menjadi hujjah akan syafaat mu

Ku harap kita bersama- sama saling memberi syafaat..

Di kala nanti engkau tidak  dapati aku dalam surga...

Ku harap engkau memelas berkata dengan Allah sang pencipta..

"Ya Allah, bersamailah ikhwa ini bersama kami,..

Kami dalam komunitas bersama mencari ridhamu

Dalam menybarkan dakwah, dan menasihati di jalan mu"

Beliau bengitu letih dalam menginagtkan ku..

Akan adanya hari yang kekal setelah dunia.."

Adakah nostalgia ini masih terngiang di benak mu...

Semoga Allah Membersamai kita semua..

Insya Allah Reuni akbar di tempat Akbar surga- Nya..aminnn

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun