Mohon tunggu...
Puisi

Ikhwa, Inni Uhubbuka Fillah

13 Desember 2017   12:15 Diperbarui: 13 Desember 2017   12:18 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di tempat yang sempit dengan segelentir nyamuk bertebaran..

Mengiang- ngiang dalam telinga kala itu..

Mata yang tampak sayu, dengan waktu yang telah berpacu..

Meluangkan waktu, demi musyawarah, tapi bukan agenda biasa.

Irama tadarus mebasahi lidah tiap ikhwa..

Sirah nabi menjadi kisah penyejuk sebelum mata beristirahat.

Tanpa alarm, kita bangun bersama..

Merasakan dinginnya air membasahi tangan,

Dinginnya ait mengolok-olok mulut,

 Hikmahnya air melumuri wajah.

Sejuknya air melewati tangan hingga lengan..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun