Mohon tunggu...
Mukaromah Zain
Mukaromah Zain Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Long life learner, long life education. Man Jadda Wajada

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kiat Menjadi Pelajar yang Berprestasi di Tengah Pandemi

24 Februari 2022   15:45 Diperbarui: 24 Februari 2022   16:08 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tak terasa sudah hampir dua tahun Indonesia dilanda pandemi COVID 19. Segala aktifitas dan kegiatan termasuk dalam dunia pendidikan juga mengalami perubahan. 

Adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) guna meminimalisir penyebaran COVID 19 menjadikan semuanya harus cepat dan tanggap dalam beradaptasi. 

Dalam dunia pendidikan, pembelajaran yang sejak dulu menggunakan media papan tulis dan buku yang dilakukan secara face to face di kelas antara guru dengan peserta didik, kini harus bertransformasi secara online (daring)

Hal ini menuntut kesiapan mental guru dan peserta didik dalam menghadapi perubahan kompleks akibat pandemi COVID 19. Guru harus terus mengembangkan inovasi pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi peserta didik secara luring, yang tidak hanya dilakukan melalui satu metode pembelajaran, namun juga harus terus mencoba berbagai macam aplikasi pembelajaran yang edukatif. 

Meskipun guru sudah berusaha memberikan yang terbaik, namun tak dipungkiri bahwa terkadang peserta didik juga mengalami berbagai macam hambatan, yang salah satunya faktor pendukung pembelajaran kurang maksimal.

Faktor pendukung pembelajaran tersebut diantaranya, Pertama ialah persoalan teknologi yang meliputi jaringan internet yang lemot maupun keterbatasan jumlah smartphone di keluarga peserta didik sehingga harus secara bergantian menggunakan smartphone untuk kepentingan belajar. 

Kedua, persoalan psikis dan mental peserta didik yang terkadang up down naik turun secara fluktualif yang harus siap menghadapi berbagai macam tugas yang dibebankan dari sekolah. Hal ini terkadang menyebabkan kondisi mental peserta didik kurang stabil, implikasinya menjadikan kurang semangat dan sigap dalam belajar.

Tentu kondisi demikian, bukanlah sesuatu yang final yang tidak dapat diubah. Namun dapat di upayakan dengan berbagai macam cara, sehingga walau ditengah pandemi COVID 19 peserta didik dapat terus berinovasi, berkreasi, dan berprestasi. Adapun langkah-langkahnya yakni, Pertama harus memiliki niat dan tekad menjadi pembelajar yang berprestasi. Katakan dan yakinkan pada diri bahwa BISA melakukan sesuatu dan mewujudkan harapan juga cita-cita. 

Sebagaimana yang diketahui bahwa selain manusia memiliki belahan otak kanan dan kiri, juga memiliki kemampuan pikiran bawah sadar yang dapat mempengaruhi tindakan dan kepribadian manusia. 

Ketika mengatakan BISA, di alam bawah sadar manusia pun juga merekam hal tersebut, sehingga membentuk energi untuk melakukan tindakan berdasar keyakinan itu. Karena alam bawah sadar manusia berkontribusi 80% untuk mencapai keberhasilan hidup. Dengan memiliki keyakinan ini, sesulit apapun keadaan pasti dapat terlewati.

Kedua, berani keluar dari zona nyaman (dare to out off the right track). Tidak mudah untuk mengubah kebiasaan. Yang awalnya hanya belajar 5 jam, namun karena memiliki cita-cita mendapatkan beasiswa, sehingga harus memiliki kompetensi bahasa asing, maka harus belajar menghafal vocabulary, mengasah public speaking dan skill bahasa inggris dan arab. 

Pada langkah inilah, sayogyanya pelajar memiliki pedoman untuk berusaha lebih keras daripada usaha orang lain. Kalau orang lain belajar 5 jam per hari, maka tanamkan dalam diri harus belajar 8 jam per hari. Sehingga ijtahidu fauqa 'ala al mustawal akhar, lebihkan usaha dari rata-rata usaha orang lain.

Ketiga, Perkuat literasi dengan membaca dan menulis. Dengan membaca, maka akan semakin memperluas wawasan dan cakrawala berpikir. Membaca merupakan modal pelajar untuk dapat memiliki kemampuan menulis yang bagus. Hal ini dapat dilatih dari yang sederhana, yakni dengan membaca buku yang disukai, atau isu-isu yang sedang tranding di internet. 

Adapun kiat menulis juga dapat dimulai dari hal kecil, seperti menulis pengalaman yang paling berkesan, atau aktifitas sehari-hari. Dengan demikian, membaca dan menulis merupakan dua hal yang saling melengkapi dan bermanfaat bagi pelajar, karena akan menjadikan ilmu lebih bermakna dan berarti. Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah, karena menulis adalah bekerja untuk keabadian (Pramoedya Ananta Toer).

Keempat, disiplin waktu. Kunci orang sukses ialah dapat memanagement waktu dengan baik. Dapat menempatkan posisi belajar sesuai dengan waktunya, membaca buku, beribadah, dan bermain.

Kelima, memiliki target mimpi yang akan diwujudkan. Dengan memiliki target, maka akan lebih semangat untuk merealisasikan mimpi dan cita-cita. Seperti misalnya, memiliki target menulis sehari satu tema, atau menghafal lima ayat per hari. Target yang jelas dan spesifik akan menjadi penguat kala down.

Itulah diantaranya lima kiat untuk menjadi pembelajar berprestasi ditengah pandemi. Meskipun kegiatan belajar-mengajar (KBM) dilakukan secara online namun hal demikian jangan dijadikan sebagai penghalang dan penghambat untuk maju dan berprestasi. Dengan memiliki intangible capital (modal yang tidak kasat mata) berupa niat, ghirah, tekat, dan semangat maka sesulit apapun keadaan pasti dapat dilewati dengan husnul khatimah, akhir yang baik. Mari, jadikan pandemi ini sebagai berkah untuk belajar banyak hal dengan mengoptimalkan potensi yang Tuhan beri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun