Gambaran ini, sesungguhnya sangat menggembirakan. Karena etnis keturunan tionghoa telah pro aktip "peduli" di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yang berarti "rasa memiliki" kepada NKRI sudah melekat kuat. Disinyalir selama ini, mereka terkesan "acuh" dan seperti "tidak peduli" kepada dinamika serta dialektika perpolitikan nasional.
Aktualisasi diri dari saudara keturunan tionghoa kepada soal-soal masyarakat dan kemasyarakatan selayaknya diterima serta disambut dengan rasa gembira oleh kita sekalian.
Bangsa dan Negara ini, milik kita, rumah kita bersama. Mari kita bergandengan tangan, ringan sama di jinjing, berat sama dipikul. Serta duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi. Mari kita bekerja sama mengabdi kepada bangsa dan negara sesuai kemampuan serta profesi masing-masing untuk memajukan kesejahteraan umum.Â
Berbeda pendapat dan berbeda sikap merupakan hal yang lumrah, serta sah di alam demokrasi. Asal jangan saling memaksakan kehendak hingga saling berkelahi antar kita. Mari kita rawat dan kita jaga persatuan serta kesatuan dengan energi semangat "Bhineka Tunggal Ika".
   ***** Vox Populi Vox Dei *****