Mohon tunggu...
Mujizat U
Mujizat U Mohon Tunggu... Wira Swasta Berdikari -

Pemerhati Aktip Sekitar Yang Berusaha Obyektip Dan Gemar Serta Sudi Belajar Dari Massa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Etnis Keturunan Tionghoa Bergolak!

2 Juni 2018   05:49 Diperbarui: 2 Juni 2018   08:06 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Preferensi atau sikap politik  orang Tionghoa itu berbeda-beda. Tidak ada satu pun tokoh, apalagi mengaku tokoh atau organisasi yang bisa mengatasnamakan seluruh masyarakat Tionghoa" ujarnya lagi. 

Ali lebih lanjut menjelaskan: "kekecewaan segelintir orang jangan dijadikan dasar untuk membangun opini mengatas namakan suku tertentu, karena tidak elok dan juga berpotensi merusak keharmonisan antar suku, bahkan dalam etnis Tionghoa itu sendiri".

Terkait tagar #2019GantiPresiden ia tidak melarang atau menyetujui karena hal tersebut merupakan hak konstitusional masing-masing warga negara.

Fortin meminta masyarakat Indonesia secara umum dan masyarakat Tionghoa secara khusus, tidak terpengaruh atas pernyataan Forum Aspirasi Rakyat.

Ia mengajak masyarakat Indonesia pada umumnya dan etnis Tionghoa secara khusus untuk menyalurkan hak pilih yang dijamin oleh Undang-undang serta memilih pemimpin yang dipercaya dapat memberikan dampak perubahan baik dan berkelanjutan bagi bangsa Indonesia.

Reaksi berikutnya terdengar nyaring yang dilakukan oleh FORUM MASYARAKAT TIONGHOA KALBAR PEDULI, yakni pada hari minggu, tanggal 28 mei 2018 di Hotel Ozone Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. 

Selaku juru bicara Forum Masyarakat Tionghoa Kalbar Peduli, Riyan Agatha mengatakan: "Kami merasa keberatan atas pernyataan Lieus Sungkharisma, sebagai koordinator Forum Aspirasi Rakyat untuk mengatas namakan masyarakat Tionghoa". ujarnya. 

"Kami tidak pernah memberikan mandat kepada Forum Aspirasi Rakyat atau organisasi lainnya untuk mengatas namakan masyarakat Tionghoa dalam mengeluarkan pernyataan politik terkait gerakan #2019GantiPresiden. Hal tersebut merupakan hak masing-masing masyarakat Tionghoa sebagai bagian dari warga negara Indonesia.", ungkap Riyan.

Berdasarkan hal-hal tersebut, Forum Masyarakat Tionghoa Kalbar Peduli meminta agar masyarakat Indonesia secara umum dan khususnya masyarakat Tionghoa Kalbar secara khusus, dapat bersatu padu dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia yang menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila sebagai landasan hidup dalam berbangsa dan bernegara, tutur pria asal Siantan Pontianak Kalbar ini

"Kami senantiasa mendukung pemerintahan yang sah sesuai dengan keputusan sistem demokrasi Indonesia yang diwujudkan dalam bentuk Pemilihan Presiden. Mari kita bersatu jangan sampai terpecah belah saudara ku se bangsa se Tanah Air," ujar Riyan.

Riak-riak dipermukaan tentang "perbedaan sikap dan pendapat" etnis keturunan tionghoa kepada "kepemimpinan nasional" sedikit banyak telah menunjukan bahwa perbedaan sikap dan pendapat etnis keturunan tionghoa di bawah permukaan tentunya, tidak akan jauh berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun