Oleh:
Mujiburrahman Al-Markazy
Berdoa adalah salah satu perintah Allah baik ketika berada pada bulan Ramadhan maupun di luarnya. Berdoa menunjukkan sifat penghambaan yang sempurna dari sifat hamba itu sendiri. Berdoa merupakan ekspresi perasaan ketidak mampuan seseorang yang dicurhatkan kepada seseorang yang dianggap mampu dan memiliki powerful untuk menyelesaikan masalah yang sedang dikeluhkan.
Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". (QS. Al-Mu'min: 60)
Jelas, doa merupakan perintah Allah kepada hamba-Nya dan orang yang enggan berdoa diakhir ayat tersebut dikatakan sebagai orang yang sombong di hadapan Rab-nya. Apalagi kita telah berada dalam bulan yang penuh berkah dan maghfirah ini. Selain janji untuk dikabulkan doa padi hari biasa di luar Ramadhan, pada bulan yang mubarak ini diberikan janji khusus untuk dipenuhi permintaan dari hamba yang melakukan puasa Ramadhan.
"Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa hingga ia berbuka, doanya pemimpin yang adil, dan doanya orang yang terzhalimi." (HR. Tirmidzi no. 2528 dengan sanad yang sahih)
Begitu kasih dan cinta Allah kepada orang yang berpuasa, selama dia dalam keadaan berpuasa selama itu pula ia memiliki kesempatan untuk dikabulkan doa dan permintaannya. Subhanallah.
1. Keuntungan berdoa
Ketika seseorang hamba berdoa, tanpa ia sadari ia saat itu telah sampai kepada level paling dekat dengan Allah SWT.
"Aku menurut prasangka hamba-Ku mengenai diri-Ku, dan Aku selalu bersamanya jika dia berdoa kepada-Ku." (HR. Ahmad)
Adakah kebahagiaan melebihi kedekatan kita bersama dengan Allah SWT. Hari ini orang merasa bangga dekat dengan bupati, gubernur bahkan presiden sekalipun. Kenapa demikian, ada harapan besar di dalam hatinya, bahwa dengan kedekatan itu akan memudahkan lobi-lobi politik untuk mewujudkan harapan dan program yang ia cita-citakan.