Mohon tunggu...
Muji Atun
Muji Atun Mohon Tunggu... GURU BAHASA INDONESIA SMPN 2 BANJIT, WAYKANAN, LAMPUNG -

GURU BAHSA INDONESIA SMPN 2 BANJIT, WAYKANAN, LAMPUNG

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Motivasi Saya Mengikuti DOGMIT "E-Learning" 2018

22 November 2018   22:02 Diperbarui: 22 November 2018   22:17 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

(Oleh: Mujiatun, S.Pd.)*

 Layaknya meminum air lautan, makin diminum semakin haus. Demikian halnya mengikuti DOGMIT INDONESIA ini, makin diikuti semakin ingin ikut lagi. Karena dengan mengikuti diklat tersebut semakin ketahuan ketidaktahuan kita tentang IT. Pertama kali saya mengikuti DOGMIT EDUGAME motivasi saya ingin menjadi seorang guru yang dirindu oleh peserta didik.

Maksudnya, dengan saya menguasai media berupa edugame tentu saja pembelajaran akan lebih menarik bagi peserta didik saya. Pasca mengikuti diklat tersebut, edugame langsung saya aplikasikan pada kegiatan pembelajaran.

Hasilnya luar biasa, peserta didik menyambut antusias terhadap game yang saya berikan. Mereka pun semakin termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Sehingga peserta didik selalu menantikan kehadiran saya di kelas dengan game-game menarik yang akan saya sajikan.

Beberapa bulan kemudian, DOGMIT INDONESIA membuka kelas kembali yaitu DOGMIT PREZI, QUIZ CREATOR, DAN DIGIBOOK. Saya pun mendaftar kembali karena masih ingin menambah ilmu pengetahuan saya tentang media pembelajaran berbasis IT. Alkhamdulillah, sepuluh hari mengikuti diklat tersebut makin bertambah pengetahuan saya tentang membuat media pembelajaran yang sangat menarik dalam bentuk prezi, quis creator, dan digibook.

Dan efek luar biasa dari media pembelajaran yang langsung saya aplikasikan di kelas adalah peserta didik semakin fokus mengikuti pembelajaran dan semakin termotivasi. Sehingga dari menit pertama proses pembelajaran hingga menit terakhir, mereka aktif dan bersemangat.

Dengan demikian, hasil ulangan harian mereka pun sangat memuaskan dan lebih meningkat dibandingkan dengan hasil belajar sebelum menggunakan media berbasis IT tersebut.

DOGMIT E-LEARNING SCHOOLOGY kali ini merupakan diklat online ketiga yang pernah saya ikuti. Motivasi saya kali ini adalah seorang guru haruslah melek IT agar dapat meningkatkan mutu pembelajarannya. Saat ini, guru masih banyak yang gagap teknologi dalam pemanfaatan kemajuan TIK dalam proses pembelajaran dan kegiatan lain. Dimana pembelajaran interaktif (e-learning) yang juga harus melibatkan guru-guru dalam bidang studi lainnya akan terhambat.

Di era informasi ini, tanpa adanya kemauan untuk mengerti, menggunakan, dan mengakses bidang yang relevan dengan keilmuannya, maka fungsi guru sebagai fasilitator perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan terkikis sehingga yang ada hanyalah guru yang miskin informasi.

Sejauh ini, masih banyak guru yang belum memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dalam kegiatan pembelajaran. Padahal, kemajuan teknologi seperti internet dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar yang menolong guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.

Namun, sayang masih banyak guru yang gaptek. Banyak pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan menggunakan pola-pola konvensional, yang sering dikenal dengan pembelajaran berpusat pada guru. Guru aktif sementara peserta didik seperti disetting untuk menjadi pendengar setia dalam kelas. Peserta didik bukanlah objek dalam pembelajaran yang "diam dan duduk" saja.

Akan tetapi, mereka dapat menjadi subjek yang ikut berinteraksi langsung dalam pembelajaran. Ini menunjukkan bahwa model-model pembelajaran yang konvensional harus digeser dengan model pembelajaran yang mengarah pada keaktifan peserta didik (student centered).

Disinilah perumpaman bahwa teknologi itu laksana sebuah pisau bermata dua. Satu sisi jika perkembangan teknologi informasi dapat diikuti, maka segalanya akan terasa mudah dan dapat membantu memperingan tugas dan beban guru. Sebaliknya, teknologi akan menjadi sebuah malapetaka bagi guru manakala tidak mampu mengikuti perkembangannya.

Pemanfaatan media TIK dalam bidang pendidikan dapat menunjang pembelajaran yang kini merupakan suatu keharusan. Bukan hanya untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas pembelajaran tetapi yang lebih penting adalah untuk meningkatkan penguasaan TIK baik bagi guru mau pun siswa sebagai bekal hidup di era teknologi yang terus berubah dan berkembang.

Dalam konteks pembelajaran, pemanfaatan dan pemberdayaan media TIK, termasuk teknologi multimedia, dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran. Jika pada masa lalu ada anggapan bahwa pembelajaran tidak terlalu perlu menggunakan media TIK, pada era kini penggunaan media TIK merupakan suatu keharusan.

Penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi kini menjadi bagian dari tuntutan kompetensi guru, baik guna mendukung pelaksanaan tugasnya (penyusunan perencanaan, penyajian pembelajaran, evaluasi, dan analisis hasil evaluasi) maupun sebagai sarana untuk mencari dan mengunduh sumber-sumber belajar. Sehingga setiap guru pada semua jenjang harus siap untuk terus belajar TIK guna pemenuhan tuntutan kompetensi tersebut.

Pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, menyatakan bahwa "Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi".

Aspek-aspek kompetensi yang harus dimiliki (dipenuhi) guru, yang berkaitan dengan TIK adalah pada kompetensi pedagogik : " pemanfaatan teknologi pembelajaran", dan pada kompetensi sosial : " menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional". Dengan demikian, penguasaan (pemanfaatan) TIK oleh guru dalam pembelajaran sangat penting. Namun, tidak semua guru dapat menguasai dan memanfaatkannya.

Di era informasi kini, sudah tidak zaman lagi para tenaga didik atau guru gagap terhadap teknologi. Teknologi diharapkan menjadi kesatuan dalam pembelajaran sehingga tercipta peserta didik yang lebih aktif dan mandiri.

Guru juga perlu memiliki kompetensi profesional yaitu selalu meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Guru   perlu   menguasai  pemanfaatan ICT untuk kebutuhan belajar dan kegiatan pembelajaran.

Sehubungan dengan hal tersebut, saya kembali mengikuti diklat online ini. Dengan harapan dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan ketempilan dalam memanfaatkan IT untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Sehingga peserta didik pun akan semakin semangat dan termotivasi mengikuti kegiatan pembelajaran karena lebih menarik dan memungkinkan mereka belajar lebih aktif.

*Guru Bahasa Indonesia SMPN 2 Banjit, Waykanan, Lampung 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun