Entah sejak kapan kata “wedding” menjadi begitu horror di telingaku. Maybe 2 tahunan ini, rasanya berita yang buruk banget ketika mendengar ada teman menikah, hiks. Kapan giliran saya ??? Kenapa Jodoh saya tidak datang-datang ? Kemana pangeran berkuda putih saya itu ? Pertanyaan-pertanyaan itu yang selalu muncul ketika ada undangan tiba di tangan.
Oke, well. Semua penantian ini sungguh berbuah manis. Jadi kepada teman-temanku tercinta sabar saja lah dalam menanti jodoh kalian. Karena semakin lama penantian semakin matang hasil yang didapat #pepatahgajelas.
***
kunobatkan kau sebagai pilihan hatiku
yang menyuapi di usia senjaku
tak terbersit sedetik pun ragu akanmu
mungkin ini saatnya, pasti ini waktunya
tuk mencari jawaban dari sebuah pertanyaan
bermacam rasa ditawarkan padamu
ku pastikan tak se-special aku
dan tak ingin kau terkait dengan yang lain
hanya saja ku terpikat
(Kunobatkan – Lyla)
Kini aku sudah mengenakan gaun pengantin putih, benar-benar saat yang kunanti sejak lama. Kupandangi lagi diriku di depan cermin, sungguh cantiknya.
“Ka Mujay, sudah belum?”tanya Sari yang tiba-tiba masuk ke kamarku.
“Eh udah Ri, ini juga tinggal keluar”, jawabku sambil berdiri. Aku pun mulai melangkah keluar. Gugup banget rasanya, di luar sana akan kutemui calon suamiku.
Dag Dig Dug, jantungku terus berpacu, darahku mengalir lebih cepat. Saat ini akhirnya tiba juga, haru rasanya akan memasuki stage baru dalam kehidupan. Kesabaran yang berbuah manis semanis coklat.
And then, sekarang aku sudah di sampingnya untuk menandatangani surat nikah. Kupandangi lagi suamiku ini (udah sah looo???), aku mencintainya. Dia, ah tak bisa ku ungkapkan dengan kata, menurutku dialah orangnya. Aku benar-benar bersyukur dengan smua ini, cowo ini yang membuatku menunggu sekian lama. Yun, i love u suamiku.
Dan honeymoon nya adalah ke .... Makasar. Seminggu ini aku akan slalu bersama dengan suamiku ini, senangnya. Menikmati kota Makasar dengan museum, bangunan tua, dan pantai Losari pastinya, hmmmmm....
***
“Jay...bangun...” suara Yun terdengar begitu lembut di telingaku.
“Jayyyyyy....bangun”, ah apa pendengaranku tidak salah, sepertinya itu suara cewe.
“Jayyyyyyyyy.....bangun.......”, suara itu semakin jelas dan nyaring.
Kubuka mataku, ternyata mama. “Udah siang, ayo bangun, itu mama udah masakin nasi goreng kesukaan kamu”, kata mama.
#Whats ??? Jadi smua ini cuma mimpi, huffffffhhhhh... Yun, tunggu aku di Makasar.
:: to be continue ::
Moga enjoy ya bacanya, thanks if u leave a trace or comment here.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H