Mencegah Penyimpangan Masyarakat dengan Persuasif
Pengendalian sosial memang untuk mengontrol dan juga mencegah terjadinya penyimpangan sosial yang terjadi dimasyarakat. Termasuk juga pengendalian sosial persuasif. Pencegahan  perilaku yang menyimpang atau melanggar dengan persuasif dengan cara yang halus, seperti membujuk, mengajak dan juga membimbing.
Mereka yang melakukan kesalahan atau yang melanggar aturan, maka pihak berwenang melakukan upaya pengendalian sosial yang bersifat persuasif. Memberikan pengertian pada mereka dengan mengajak dan meyakinkan agar mereka tidak menyimpang..Misalnya  mereka memberitahu bahaya narkoba bagi para remaja.
Begitu juga berupaya memberikan pemahaman bahwa hidup rukun lebih baik dari pada saling bermusuhan. Mereka memberikan pemahaman pada para siswa atau remaja yang suka melakukan tawuran baik antar sekolah ataupun antar desa. Â
Tidak hanya pihak berwenang saja yang dapat melakuannya. Para tokoh agamapun dapat berperan dalam pencegahan dari penyimpangan yang terjadi dimasyarakat, misalnya Ustadz yang memberikan ceramah akan bahaya pergaulan bebas, yang akan merusak generasi bangsa. Dengan pergaulan yang beradab lebih berharga untuk menciptakan pergaulan yang sehat tanpa penyakit.
Tokoh adat pun dapat melakukan upaya pengendalian sosial persuasif pada suatu desa atau perkampungan. Mereka dapat mengkapanyekan hidup rukun antar warga agar terjalin hubungan yang baik dan harmonis. Tidak saling bermusuhan dan melakukan upaya penyimpangan yang akan merusak hubungan sosial di dalam perkampungan atau desa.
Demikianlah ulasan tentang apa itu persuasif, pengendalian sosial yang bersifat membujuk tanpa melakukan pemaksaan dan juga kekerasan. Dilakukan dengan membujuk, mengerahkan dan membimbing masayarakat untuk mentaati aturan yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H