Mohon tunggu...
Mujahid Zulfadli AR
Mujahid Zulfadli AR Mohon Tunggu... Guru - terus berupaya men-"jadi" Indonesia |

an enthusiast blogger, volunteer, and mathematics teacher | https://mujahidzulfadli.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kikigaki, Model Literasi Aktif untuk Menjaga Alam dan Tradisi

17 Oktober 2019   20:39 Diperbarui: 17 Oktober 2019   20:45 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
unesco-school.mext.go.jp

Produk Kikigaki barangkali mampu menjawab pertanyaan kita selama ini. Metode dan strategi macam apa macam apa yang bisa menjembatani pesan-pesan generasi tua ke generasi muda? Strategi seperti apa yang harus dilakukan agar praktik budaya dan kearifan lokal yang terserak bisa diketahui oleh generasi penerus?

Kikigaki dibawa ke Indonesia sembilan tahun lalu. Penyelenggaraan tahun 2012 baru diikuti SMA Kornita-IPB (Bogor) dan sejumlah SMA di Palu, Sigi dan Donggala (Sulawesi Tengah). Pada 2018 beberapa SMA di Gorontalo dan Palangkaraya menyusul. Bahkan memasuki 2019, IPB turut mengenalkan Kikigaki bagi mahasiswa tahun pertama mereka sebagai ajang pendidikan karakter dan pendidikan literasi.

Kikigaki seharusnya bisa diandalkan menjadi penyokong Adiwiyata dan program serupa lainnya yang sudah berjalan. Pengajaran karakter dan sikap mencintai lingkungan tidak cukup hanya rutinitas merawat tanaman yang tersedia di koridor dan halaman sekolah.

Saatnya mengajak siswa terjun langsung ke lapangan. Memberikan pengalaman literatif yang jauh lebih bermakna. Menyaksikan langsung bagaimana manusia berinteraksi dengan alam. Menyaksikan manfaat alam yang luar biasa manakala dijaga, dan sebaliknya menjadi petaka bila manusia tidak peka. Lihat, dengar, dan tuliskan!

 Referensi Tulisan:

  1. Roem Topatimasang (ed). Kikigaki: Mendengar dan Menulis -- Menjembatani Manusia, Alam, dan Budaya Antar Generasi. Kerjasama penerbitan: Kyouzon no-Mori Network, Perkumpulan Pedati, dan INSISTPress. Yogyakarta. 2016
  2. T.D. Effendi. Local Wisdom-based Environmental Education through Kikigaki Method: Japan Experience and Lesson for Indonesia. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science. 2019.
  3. Yasuhiro Matsumoto. Masters of Forests: Their Wisdom and Arts.
  4. James M. Deem & Sandra A. Engel. Developing Literacy Through Transcription. Journal of Basic Writing 7 No. 2. 1988
  5. International Partnership for the Satoyama Initiative (IPSI). Listening and Documenting: "Kikigaki" A Tool for Sharing Wisdom for Sustainable Societies. 2012

#SahabatKeluarga #LiterasiKeluarga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun