KH Dalari Oemar, sekalipun "galak" dalam ceramah atau tablighnya, beliau sangat arif dalam operasi kaunter intelijen. Operasi ini oleh M. Natsir disebut dengan istilah "berpirau."
Pada tanggal 21 Mei 1998, terjadi peristiwa reformasi yaitu peristiwa tumbangnya rezim orde baru dibawah kepemimpinan Suharto oleh aksi para Mahasiswa Indonesia. Peristiwa tersebut disambut gegap gempita oleh para tokoh dan aktifis Islam. BJ. Habibie yang sebelumnya menjabat wakil presiden, didaulat menjadi Presiden Republik Indonesia menggantikan Suharto.
Di bawah kepemimpinan BJ. Habibie, demokrasi Indonesia berubah lebih terbuka, semua tahanan politik dibebaskan, dihapuskannya asas tunggal terhadap ormas dan orpol, pemilihan umum diikuti oleh banyak partai atau multi partai.
Bagi KH. Dalari Umar dan beberapa kalangan tokoh Islam kondisi tersebut sebagai anugerah yang besar dari Allah SWT Yang Maha Kuasa, karena tidak ada lagi intimidasi terhadap kebebasan berpendapat dan berkumpul. Pasca orde baru beralih ke era reformasi, perpolitikan lebih dinamis meski belum sepenuhnya baik. Salah satu tokoh reformasi yang dikagumi oleh KH. Dalari Umar adalah Prof. Dr. Amien Rais. Beliau berharap pak Amien Rais menjadi presiden republik Indonesia terpilih pada pemilu tahun 1999. Namun demikian, ternyata harapan beliau tidak dapat terwujudkan.
Usia yang semakin tua, tidak melemahkan semangat KH. Dalari Umar untuk terus berda'wah kepada umat. Setiap bada sholat shubuh, beliau selalu menyampaikan tausiyah kepada jamaah masjid At Taqwa di kampung bakti, roxy Jakarta Pusat. Hari-hari yang beliau lalui di usia senja lebih banyak menerima tamu dari berbagai kalangan masyarakat serta membaca Al, Quran dan koran.
Pada tanggal 12 April 2003, Allah SWT memanggil beliau meninggalkan dunia dalam usia 88 tahun di rumah sakit Islam Cempaka Putih. Banyak sekali teladan dan nasihat yang pernah beliau sampaikan kepada keluarganya. Salah satunya adalah jangan pernah meninggalkan ibadah solat apapun keadaannya.
Terima kasih teruntuk ayahku KH. Dalari Umar atas semua suri tauladan dan cerita-cerita perjuanganmu, semoga kelak nanti kami anak-anak serta keturunanmu dapat menjadi orang-orang yang sholih dihadapan Allah SWT. Aamin Yaa Robbal 'alamien.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H