Mohon tunggu...
Humaniora

Proses Adaptasi Komunikasi Masyarakat Indonesia Terhadap Negara Lain

5 Februari 2016   08:59 Diperbarui: 5 Februari 2016   09:34 950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

3.      Kendala dan keuntungan

Dalam suatu masyarakat di manapun kita berada tanpa bisa memahami bahasa dan budaya setempat akan sulit beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Bahkan bisa membuat kita tidak betah dalam lingkungan yang baru. Jadi jika tidak mengerti bahasa setempat itu merupakan salah satu kendala besar, dengan demikian juga akan sulit memahami budaya setempat. Karena bahasa melambangkan bangsa, yang berarti perwujudan suatu budaya setempat. Sebaliknya jika kita menguasai dan bisa berkomunikasi dengan masyarakat setempat akan sangat banyak keuntungan yang diperoleh. Salah satu pengalaman saya, setelah saya tinggal hampir setahun di Jepang, dan bisa sedikit berkomunikasi dengan bahasa Jepang, maka saat saya naik taksi dan berbincang-bincang dengan supir taksi dalam bahasa Jepang, supir tersebut sangat senang. Dan tanpa disangka-sangka saat saya membayar ongkos taksi, saya mendapat diskon harga sebesar 200 yen, yang seharusnya saya harus membayar ongkos taksi 800 yen, maka saya hanya membayar 600 yen. Setelah saya tanyakan mengapa ongkos taksinya didiskon, dengan senyum supir taksi itu menjawab bahwa dia sangat senang bisa berbincang-bincang dengan saya sebagai orang asing dalam bahasa Jepang. Itu salah satu peristiwa kebetulan saja tetapi bagi saya juga sangat menyenangkan. Selain itu dengan bisa berkomunikasi dengan bahasa Jepang, banyak undangan yang saya peroleh dari sekolah-sekolah untuk memperkenal budaya Indonesia kepada anak-anak sekolah mulai dari tingkat SD sampai SMA. Dengan demikian jika kendala bahasa bisa diatasi maka akan banyak kesempatan bersosialiasi dengan masyarakat Jepang, yang tidak terbatas pada dunia perkuliahan saja.

4.      Waktu yang diperlukan untuk bersosialiasai di Jepang.

Kebetulan saat pertama kali tiba di Jepang, saya tinggal di dormitory untuk mahasiswa asing. Sesama mahasiswa tidak begitu banyak masalah komunikasi ataupun sosialisasi karena berada dalam kondisi yang sama sebagai mahasiswa asing yang harus belajar. Awalnya dengan mahasiswa asing kami berkomunikasi dengan bahasa Inggris namun itu hanya berlangsung selama kira-kira 3 bulan, karena kami menyadari bahwa kami harus berkomunikasi dengan bahasa Jepang, sehingga dengan demikian akan memudahkan diri berteman dengan mahasiswa Jepang ataupun mahasiswa asing lain yang tidak bisa berbahasa Inggris dan hanya bisa berbahasa Jepang. Waktu yang saya perlukan untuk bersosialisasi dengan masyarakat biasa kira-kira membutuhkan waktu selama 6 bulan saja. Walaupun komunikasi awal dengan orang Jepang sedikit sulit dengan bahasa Jepang, namun orang Jepang dengan sabar membantu kami untuk bisa berbicara dengan bahasa Jepang, dan orang Jepang sangat menghargai usaha kami untuk berkomunikasi walaupun dengan bahasa yang terpatah-patahh. Orang Jepang tidak pernah menertawakan kami walaupun mungkin kami salah dalam berbicara, sebaliknya dengan sabar menuntun kami untuk berbicara dengan baik. Jadi kami belajar bahasa Jepang tidak hanya di lingkungan kampus tetapi juga dengan kontak langsung dengan masyarakat Jepang. Di kota Nago, Okinawa, tempat saya tinggal, setiap tahunnya diadakan festival masakan sedunia. Jadi saya sebagai orang Indonesia turut berpartisipasi mengenalkan masakan Indonesia kepada masyarakat setempat. Dalam keikutsertaaan saya dalam festival itu, saya bisa berkenalan dengan ibu-ibu yang tinggal di kota itu dan juga para siswa SMA yang turut membantu membuat masakan Indonesia. Dalam kesempatan itu, kami bisa memperkenalkan budaya negara masing-masing kepada masyarakat setempat. Lewat masakan bisa menghadirkan budaya dari beberapa negara. Secara singkat saya bisa mengatakan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk bersosialisai dengan masyarakat setempat itu sangat tergantung dengan kemampuan kita berkomunikasi dengan menggunakan bahasa setempat. Selain itu juga tergantung kepada kemampuan sesorang untuk bisa menguasai dan berinteraksi dengan orang-orang dalam lingkungan baru. Untunglah saya selalu berprinsip bahwa dengan menguasai bahasa akan banyak keuntungan yang diperoleh, jadi dengan sendirinya memudahkan saya untuk bisa bersosialisasi dengan cepat.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun