Kata-kata yang diucapkan marbot masjid itu jelas terdengar dan terngiang di telinga saya. Saya sampai hafal kata-katanya karena kata-kata yang sama persis, nyaris selalu diulang dan tidak diubah sama sekali redaksinya.
Kata-katanya seperti ini:Â "Sahuuur...sahuuur, ayo bangun sahur mumpung masih ada waktu!" dengan suara lantang terdengar menyeruak di udara lewat pelantang
Dan uniknya kata-kata yang sama persis terus diulang-ulang tanpa merasa bosan. Berkali-kali, berpuluh kali, atau mungkin bahkan beratus kali tanpa merasa takut bibirnya dower.
Memang benar lain dulu, lain sekarang tentang tradisi membangunkan sahur itu.Â
Perangkat kentungan yang dulu digunakan untuk membangunkan orang bersahur otomatis digantikan dengan perangkat teknologi yang praktis lewat pelantang itu.
"Sahuuur...sahuuur, ayo bangun sahur mumpung masih ada waktu!"Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H