Kepulauan Seribu bisa ditempuh melalui dermaga Marina Ancol, dermaga Muara Baru Muara Angke Penjaringan, atau melalui Tanjung Pasir dan Rawa Saban Tangerang.
Lama waktu tempuh tergantung pulau tujuan dan cuaca (angin). Rata-rata jika pakai kapal cepat (speedboat) bisa 1 - 1,5 jam. Sedangkan pakai kapal biasa (kapal kayu tradisional) sekitar 3 - 3,5 jam.
Berangkat biasanya pukul 07.30 dari Jakarta ke Kepulauan Seribu. Dan sebaliknya, Kalau dari Kepulauan Seribu ke Jakarta, ada dua jadwal waktu keberangkatan, yaitu pukul  07.30 dan pukul 13.00.
Kenapa harus berangkat pagi hari? Karena menghindari angin kencang yang menyebabkan gelombang tinggi. Kalau pagi, angin dan ombak laut itu relatif tenang atau tidak kencang. Tetapi semakin siang, sore atau malam hari biasanya angin kencang dan ombaknya besar.
Kecuali musim angin barat biasanya anginnya kencang dan otomatis ombaknya juga besar. Maka sering kapal-kapal (dihimbau) tidak melaut, libur dulu melayani penumpang.
Baca juga: Rayuan Kepulauan Seribu dan Laut yang Masih PerawanÂ
Saat saya berkunjung ke Pulau Sabira itu dalam rangka melaksanakan kegiatan rutin Pemda Kabupaten Kepulauan Seribu pada setiap Bulan Suci Ramadan yang dikenal dengan "Safari Ramadan" atau kunjungan Ramadan ke daerah-daerah yang merupakan wilayah adminiatrasi Pemda Kapupaten Kepulauan Seribu.
Dalam Safari Ramadan ini saya bersama-sama Bupati yang saat itu dijabat oleh H. Burhanuddin, dan kebetulan saya sudah lama kenal baik, jauh sebelum sama-sama bertugas di Kepulauan Seribu.
Kami berangkat ke Pulau Sabira, bertolakbdari Pulau Pramuka, pusat "kota perkantoran" Kabupaten Kepulauan Seribu, sekitar pukul 14.00 dengan kapal cepat yang sudah disiapkan oleh pihak Kabupaten. Perjalanan ke Pulau Sabira berlangsung lancar walaupun ombaknya lumayan besar, dan tiba dengan selamat di dermaga pulau tujuan, Pulau Sabira satu jam kemudian.
Sambutan meriah, ramah dam sukacita masyarakat Pulau Sabira yang mayoritas adalah keturunan orang Bugis, membuat saya dam rombongan Bupati sangat senang dan terharu. Keakraban dan kekeluargaan begitu tampak dari perlakukan masyarakat Pulau Sabira.