Mendadak secara virtual, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Inventasi, Jenderal (Purn. TNI) Luhut Binsar Pandjaitan, memberikan pengarahan kepada beberapa Kementerian terkait, instansi, dan pemerintah daerah secara nasional tentang penegakan disiplin protokol kesehatan dan penanganan ekstra dalam mengatasi laju penyebaran penularan Covid-19.
Acara pengarahan ini digelar secara live streaming via zoom dan akun YOUTUBE Kemendagri semalam pada pukul 19.00 WIB (31/01/2021).
Pada responden dengan taraf sosial ekonominya rendah hanya separuh (56%) yang menyadari kapasitas rumah sakit (RS) yang terbatas dengan tingginya kasus penularan Covid-19.
Di antara responden dengan taraf sosial ekonominya rendah, hanya separuh (50%) yang menyadari bahaya Covid-19.
Di antara responden dengan taraf sosial ekonominya rendah, hanya separuh (58%) yang menyadari bahwa jika terkena Covid-19 dapat menularkan serta membahayakan orang-orang di sekitar.
Karena sebagaimana dilansir Kompas.com bahwa berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per tanggal 31 Januari 2021 menunjukkan, jumlah total kasus Covid-19 di tanah air mencapai 1.078.314 orang.
Pasien sembuh sebanyak 873.221 orang, pasien meninggal dunia sebanyak 29.998 orang, dan jumlah suspek terjangkit Covid-19 saat ini sebanyak 73.652 orang.
Arahan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi tentang penegakan disiplin protokol kesehatan dan penanganan ekstra terhadap penyebaran Covid-19 itu, antara lain, dinyatakan bahwa Covid-19 merupakan virus RNA (ribonucleic acid/asam ribonukleat)Â yang mudah bermutasi. Penularan yang tidak terkendali mempercepat mutasi virus.Â
Penularannya perlu dicegah untuk menghindari munculmya varian baru berbahaya seperti varian Brasil dan Afrika Selatan yang menyebabkan lonjakan kasus dan tidak efektifnya vaksin.
Maka masyarakat perlu diedukasi mengenai hal ini dalam meningkatkan kepatuhan untuk tetap tinggal dan melakukan aktivitas di rumah saja.
Penegakan disiplin aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) wajib dilakukan untuk menurunkan mobilitas masyarakat dan meningkatkan kepatuhan terhadap 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak fisik).
Hal ini sangat penting untuk menurunkan kasus baru dan angka kematian. Dengan pelaksanaan PPKM saat ini, maka mobilitas masyarakat diperkirakan akan menurun 15%-25% pada hari kerja.
Padahal, menurut Luhut Binsar Pandjaitan, dengan measurement (pengukuran) yang sama, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Pemda DKI Jakarta pada bulan September yang lalu dapat menurunkan mobilitas warganya sebesar 30%-40%, sehingga jumlah penambahan kasus baru bisa ditekan turun secara signifikan.
Dari itu, maka perlunya penegakan kepatuhan terhadap PPKM saat ini yang WFH 75% di sektor niresensial, dan kapasitas restoran 25%.
Operasi perubahan perilaku bisa lebih terintegrasi dan dilakukan secara terukur antara TNI, Polri, dan Satpol PP, sehingga aktivitas perekonomian tetap masih bisa berjalan namun kasus baru bisa ditekan. Operasi yustisi perlu diperluas di area perkantoran dan restoran untuk memastikan PPKM berjalan.
Menko menyatakan bahwa masyarakat perlu terus diedukasi mengenai penggunaan masker yang baik dan benar, termasuk cara mencuci dan mengganti masker saban hari.
Bahkan, secara khusus, Ia menyampaikan pesan kepada Kementerian Agama untuk melakukan imbuan terhadap pemuka agama agar dalam setiap kegiatan keagamaan dan khotbah-khotbah (ceramah agama) diselipkan pesan tentang pentingnya menjaga protokol kesehatan Covid-19 kepada jemaah atau masyarakat.
Disinggung juga perhal liburan panjang yang selalu berakibat pada meningkatnya jumlah kasus yang terpapar Covid-19 berdasarkan atas pengalaman libur Idul Adha, Tahun Baru Islam, Maulid Nabi, dan Nataru.
Makanya, ke depan, menurut Menko, jika situasi pandemi ini belum terkendali, liburan perayaan Imlek yang jatuh pada tanggal 12 Februari 2021, dapat dipertimbangkan untuk ditunda.
Demikian, update tentang hal-hal terkait penanganan ekstra (tidak usah ditanya, apakah memang selama ini biasa-biasa saja ya?) terhadap lonjakan signifikan penyebaran Covid-19 saat ini yang dilakukan oleh pemerintah ke depan. Semoga, Tuhan selalu melindungi kita semua. Sehat selalu. Tabik. []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H