Mohon tunggu...
Muis Sunarya
Muis Sunarya Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis tentang filsafat, agama, dan budaya

filsafat, agama, dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Tuangkan Unek-unek, Iwan Fals Bikin Lagu Lagi tentang Korupsi

7 Desember 2020   09:09 Diperbarui: 8 Desember 2020   19:32 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selang beberapa hari, dan belum hilang kegeraman publik dengan kasus korupsi benur (benih udang yang hampir tidak kasatmata, benih lobster/anak udang windu) yang menjerat eks-Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo.

Kini, publik dibikin makin geram lagi dengan munculnya kasus baru korupsi terkait bantuan sosial (bansos) wabah Covid19 yang dilakukan oleh (tersangka) Menteri Sosial, Juliari Peter Batubara.

Salah seorang yang mewakili publik +62 yang geram atas tindak kejahatan korupsi ini, adalah Iwan Fals. Penyanyi kawakan dan legendaris, yang notabene lagu-lagu kritik sosialnya sangat akrab di telinga pencinta musik Indonesia.

Ya, Iwan Fals dalam dua tiga hari ini kembali "bernyanyi".  Ia menulis lagu dan bernyanyi lagi seperti dulu menyuarakan kritik sosial, terutama tentang korupsi yang dalam dua pekan ini beruntun terjadi.

Benar, artinya bukan kali ini saja Iwan Fals menciptakan dan menyanyikan lagu-lagu bermuatan kritik sosial, lebih-lebih yang menyinggung tentang tindak kejahatan korupsi. 

Lagu berjudul "Tikus-tikus Kantor", dan sekaligus menjadi ikon dan kata lain dari "koruptor" adalah lagu Iwan Fals yang sangat melegenda. Lagu itu adalah kritik terhadap realitas sosial politik yang terjadi pada pemerintahan orde baru saat itu.

Dalam dua tiga hari ini, Iwan Fals menciptakan kembali dua lagu yang serupa dengan lagu Tikus-tikus Kantor itu, dan menganggit kritik sosial bertema korupsi. 

"Baru kemarin bikin lagu (korupsi), eh..sekarang (korupsi) ada lagi. Bukan sekarang saja bikin lagu (korupsi). Dari dulu-dulu juga sudah sering bikin lagu (korupsi). Dulu (korupsi) di bawah meja, sekarang dibawa meja-mejanya, plus almarinya!" teriak Iwan Fals.

Memang agak berbeda dangan lagu korupsi Tikus-tikus Kantor yang mengangkat tema korupsi secara lebih luas, dan universal, maka menariknya, dua lagu Iwan Fals yang sekarang ini lebih menohok, vulgar, dan langsung menyasar pada kasus korupsi secara spisifik: Kasus korupsi benur (benih lobster) dan kasus korupsi bansos Covid19.

Tidak sedikit diksi yang sangat menarik, unik, menggelitik, dan menginspirasi pada setiap lirik lagu-lagu yang ditulis Iwan Fals. Pun pada dua lagu tentang korupsi ini. Inilah ciri khas dan keistimewaan dari penyanyi senior yang punya nama asli Virgiawan Listanto ini.

Coba saja dengarkan lirik-lirik dari dua lagu tersebut yang ditayangkan dan hanya bisa disaksikan di YouTube. Pertama, lagu berjudul "Benar² Benur", dan yang kedua, berjudul  "+ Almari" (dibaca plus almari) ini.

Dua lagu ini sejatinya lebih menahbiskan Iwan Fals sebagai penyanyi yang memiliki ciri khas dan tetap kosisten pada maqamnya. 

Penyanyi yang selalu hadir menyuarakan aspirasi publik dengan membawakan lagu-lagu yang bermuatan kritik sosial itu. Ia tetap peka dengan realitas sosial politik yang tengah terjadi.

Iwan Fals sesungguhnya tetap manggung dan konser nyanyi di mana-mana selama ini. Hanya saja, lantaran pandemi, otomatis manggung atau konser off air terpaksa harus disetop, dan takmungkin digelar. 

Cuma yang bisa digelar paling banter manggung nyanyi di layar kaca. Itu paling tidak bisa mencairkan kerinduan para fan kepada Iwan Fals, sang idola.

Terakhir, empat tahun yang lalu, jauh sebelum pandemi, saya masih sempat hadir menyaksikan konser tunggal Iwan Fals secara off air di Pantai Karnaval Ancol Jakarta Utara, 03 September 2016.

Pandemi mestinya memang tidak boleh menyurutkan seseorang untuk terus bekerja, berkarya dan berkreasi. Dan di tengah wabah pandemi ini, Iwan Fals pun tampaknya menyadari hal itu. Ia tetap menuangkan gagasannya dalam lirik-lirik lagu, dan mengekspresikan kreativitasnya dalam bermusik sebagai panggilan hidup.

Sembari memetik gitar akustiknya, Iwan Fals menyanyikan dua lagu tentang korupsi ini. Lagu Benar² Benur ditayang di YouTube pada hari Jumat (04/12/2020), lalu lagu + Almari ditayang selang sehari, yakni pada hari Minggu (06/12/2020).

Tidak berlebihan, jika dua lagu korupsi ini, menurut saya, dinyanyikan oleh Iwan Fals sebagai cara untuk menuangkan unek-uneknya, dan mengekspresikan kegeraman dan keresahannya tentang korupsi yang tengah terjadi dan dItangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini.

Makanya, Iwan Fals berceloteh, "Kenapa ya korupsi kok enggak kelar-kelar. Tega-teganya duit bansos pun dikorupsi. Dan ingat, mencuri itu tidak baik. Kalau Menterinya jadi tersangka, terus bagaimana Presidennya... bagaimana Presidennya?" tegasnya sambil menampakkan air mukanya yang geram dan kesal.

Iwan Fals bertanya, genjrang-genjreng, dan kembali bernyanyi, sembari menyentil, mengkritik, dan menyuarakan hati nurani. Iwan Fals terpaksa (minta) maaf, dan mangap lagi. Tabik. []

Lagu "Tikus-tikus Kantor"


Lagu "Benar² Benur"


Lagu "+ Almari"


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun