Dua lagu ini sejatinya lebih menahbiskan Iwan Fals sebagai penyanyi yang memiliki ciri khas dan tetap kosisten pada maqamnya.Â
Penyanyi yang selalu hadir menyuarakan aspirasi publik dengan membawakan lagu-lagu yang bermuatan kritik sosial itu. Ia tetap peka dengan realitas sosial politik yang tengah terjadi.
Iwan Fals sesungguhnya tetap manggung dan konser nyanyi di mana-mana selama ini. Hanya saja, lantaran pandemi, otomatis manggung atau konser off air terpaksa harus disetop, dan takmungkin digelar.Â
Cuma yang bisa digelar paling banter manggung nyanyi di layar kaca. Itu paling tidak bisa mencairkan kerinduan para fan kepada Iwan Fals, sang idola.
Terakhir, empat tahun yang lalu, jauh sebelum pandemi, saya masih sempat hadir menyaksikan konser tunggal Iwan Fals secara off air di Pantai Karnaval Ancol Jakarta Utara, 03 September 2016.
Pandemi mestinya memang tidak boleh menyurutkan seseorang untuk terus bekerja, berkarya dan berkreasi. Dan di tengah wabah pandemi ini, Iwan Fals pun tampaknya menyadari hal itu. Ia tetap menuangkan gagasannya dalam lirik-lirik lagu, dan mengekspresikan kreativitasnya dalam bermusik sebagai panggilan hidup.
Sembari memetik gitar akustiknya, Iwan Fals menyanyikan dua lagu tentang korupsi ini. Lagu Benar² Benur ditayang di YouTube pada hari Jumat (04/12/2020), lalu lagu + Almari ditayang selang sehari, yakni pada hari Minggu (06/12/2020).
Tidak berlebihan, jika dua lagu korupsi ini, menurut saya, dinyanyikan oleh Iwan Fals sebagai cara untuk menuangkan unek-uneknya, dan mengekspresikan kegeraman dan keresahannya tentang korupsi yang tengah terjadi dan dItangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini.
Makanya, Iwan Fals berceloteh, "Kenapa ya korupsi kok enggak kelar-kelar. Tega-teganya duit bansos pun dikorupsi. Dan ingat, mencuri itu tidak baik. Kalau Menterinya jadi tersangka, terus bagaimana Presidennya... bagaimana Presidennya?" tegasnya sambil menampakkan air mukanya yang geram dan kesal.
Iwan Fals bertanya, genjrang-genjreng, dan kembali bernyanyi, sembari menyentil, mengkritik, dan menyuarakan hati nurani. Iwan Fals terpaksa (minta) maaf, dan mangap lagi. Tabik. []
Lagu "Tikus-tikus Kantor"