Dalam negara demokrasi, itu semua sah-sah saja. Negara memberi ruang kebebasan bagi setiap warganya mengekspresikan aspirasi dan kepentingannya. Asal tetap masih dalam koridor hukum dan tidak melanggar konstitusi. Semua ada porsinya.
Hanya saja, melihat drama yang dipentaskan KAMI hari-hari bekakangan ini, saya sebagai penonton melihat penampilan Din Syamsuddin dan KAMI sepertinya masih ada hal-hal yang kurang, dan harus kembali dipoles dan dibenahi secara apik dan elegan, agar tetap mendapat simpati publik.
Jangan mengikuti jejak dan mengulangi gaya politik yang dilakukan koalisi Prabowo Subianto sebagai kubu oposisi di musim kontestasi pilpres kemarin, yang terus membabi buta, menghajar pemerintah dengan kritik yang tidak karuan, dan menyemburkan lumpur kebencian, caci maki, dan banjir hoaks. Akhirnya, muspra dan gagal total (jangan disingkat).
Dan Din Syamsuddin, KAMI pun, sepertinya perlu dandan dan becermin lagi. Asal jangan sampai terjadi buruk muka, cermin dibelah saja. Tabik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H