Ini pertanyaan muncul untuk meneguhkan (bukan menafikan) eksistensi Anda sebagai narablog yang menulis di blog berjemaah.
Jadi, artinya bahwa jawaban atas pertanyaan ini bisa panjang ceritanya.Tergantung persepsi dan pemikiran Anda masing-masing. Bukankah Anda secara kasatmata adalah manusia tak sedikit kata? Artinya, Anda sangat kaya dengan kata dan jauh dari fakir kata. Dan, apalagi kehabisan kata.
Jangan berpikir negatif dan berprasangka buruk dulu, atau salah paham, bahwa pertanyaan ini bukan untuk memengaruhi, atau memprovokasi Anda untuk rajin atau tidak rajin menulis di blog berjemaah itu. Bukan, bukan begitu.
Karena urusan rajin atau tidak, urusan mau atau tidak, itu adalah urusan pribadi Anda masing-masing. Tetapi, adalah lebih baik dan sangat bersyukur, jika Anda termasuk orang yang rajin dan konsisten untuk terus menulis.
Ini, paling tidak, agar dalam aktivitas Anda menulis itu memiliki renjana dan landasan pemikiran filosofis. Jadi, Anda tidak sekadar menulis.Â
Dengan kata lain, pertanyaan mendasarnya yang Anda harus jawab adalah, kenapa dan untuk apa Anda menulis? Atau, apa pentingnya Anda menulis selama ini, khususnya di blog berjemaah ini?Â
![Gambar diolah dari SHUTTERSTOCK.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/10/18/img-20201018-155634-5f8c03f3d541df091e6c9962.jpg?t=o&v=770)
Sejatinya menulis itu adalah kreativitas. Ekspresi kebebasan dalam menyampaikan gagasan dan pemikiran. Anda bisa mencurahkan pemikiran dan gagasan Anda sebebas-bebasnya, tanpa terbebani rasa apa pun.Â
Ya menulis saja. Hanya tentu dengan tetap memperhatikan rambu-rambu dan aturan lalu lintas menulis, agar tidak kebablasan, mengganggu kebebasan orang lain, dan melanggar peraturan yang ada, lalu merugikan diri sendiri dan orang lain. Begitu kan? Jadi enggak bebas jatuhnya ya?Â
Karena yang namanya kebebasan itu dibatasi oleh kebebasan orang lain. "al-huriyyatu mahdudatun bi huriyyati gairih," kata "dai sejuta umat", almarhum KH. Zainuddin MZ. Jadi, Anda menulis itu bebas tapi terbatas, atau dibatasi. Jadi, intinya, tidak bebas dong? Bebas, tapi bertanggung jawab. Begitu. Sama saja ya?
Yang jelas, Anda menulis itu seperti Anda berkendara di jalan raya, hati-hati, patuhi rambu-rambu lalu lintas, dan lengkapi surat-surat kendaraan Anda, agar selamat dan terhindar dari kecelakaan. Jelas, takada yang takingin selamat dan terhindar dari kecelakaan.
Menulislah dengan niat yang baik, tulus menunjukkan karya Anda, menebarkan nilai-nilai kebaikan dan kemaslahatan. Syukur-syukur bisa menginspirasi orang lain.
Jika tidak, paling tidak, untuk Anda sendiri. Anda bisa belajar dan mendapat pencerahan dari tulisan dan karya Anda.Â
Mendulang Keterbacaan Lebih Besar
Yang jelas, realitas yang dirasakan oleh Anda selama ini, bahwa lewat blog berjemaah itu berpotensi untuk meraih keterbacaan yang lebih tinggi dan besar ketimbang blog pribadi Anda.
Karena tulisan Anda akan dibaca oleh para jemaah blog berjemaah itu sendiri. Pasti bejibun jemaahnya. Selain itu, tulisan Anda akan lebih banyak dipromosikan dan dibagikan ke publik lewat media sosial blog berjemaah yang bersangkutan, atau akun media sosial Anda sendiri.
Lebih beruntung lagi, jika blog berjemaah itu sudah besar, tepercaya, dan populer di jagat maya, dan dunia persilatan media online, Seperti Kompasiana ini.
Sebuah sukacita jika tulisan yang Anda bagikan itu dibaca tidak sedikit orang, dan diapresiasi pula. Takada yang tidak senang dan sukacita, jika ada orang lain yang membaca dan mengapresiasi tulisan dan karya Anda, bukan?
Makanya, saling mengapresiasi dan diapresiasi adalah sebuah kebaikan yang membuat senang dan sukacita. Takada di dunia ini yang tidak senang diapresiasi. Yang jelas, takada yang sulit dan apa susahnya juga untuk mengapresiasi. Bukan begitu?
Selain itu, Anda menulis itu sama artinya dengan ikut merawat tradisi literasi. Tahu sendiri, minat membaca dan menulis, atau dunia literasi di negeri ini selalu dibilang melulu lelap dalam tidur panjangnya. Jadi kapan bangunnya? Tidur melulu kerjanya itu literasi. Ampun.
Anda, paling tidak, yang membangunkan semangat dan tradisi literasi dari tidur panjangnya. Ya, Anda!
Dan hebatnya, lewat blog berjemaah, Anda bisa merajut persahabatan, menjalin kebersamaan, dan menumbuhkan nilai kekeluargaan bersama penulis lain dan pencinta literasi.
Yang jauh mendekat. Yang dekat makin mendekap erat. Ada kebaikan. Ada kasih sayang. Ada harmonisasi. Ada kedamaian. Ada toleransi. Dan seterusnya, dan seterusnya. Â
Ada renjana. Ada aura positif. Ada kehidupan. Warna-warni bak pelangi. Pokoknya, semarak. Ada apa saja dan meriah di blog berjemaah itu. Itu asyiknya menulis di Kompasiana, Beyond Blogging. Tabik. []
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI