Menurutnya, bahwa Menteri Pendidikan benar-benar membuktikan tidak tahu masa lalu. Bahwa Muhammadiyah dan NU telah melakukan pendidikan rakyat jelata jauh sebelum Indonesia ada. Sementara Sampoerna Foundation dan Tanoto Foundation baru lahir beberapa "menit" lalu —untuk ukuran masa panjang pengabdian Muhammadiyah dan NU mencerdaskan anak-anak bangsa.Â
"Ironi orang tak mengerti masa lalu. Saya perintahkan Menteri Pendidikan belajar sejarah!" pungkas Bang Fachry Ali.
Belum lagi urusan UKT (Uang Kuliah Tunggal) di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) itu. Soalnya saat pandemi ini dari semua aktivitas perkuliahan dilakukan secara daring. Paling tidak, besaran UKT dikorting begitu. Ini enggak. Banyak yang protes, tapi Mas Menteri meneng bae. Enggak merespons sama sekali.
Mestinya, Mas Menteri mikirin juga ini. Yang susah kan saya juga sebagai orang tua, dan punya anak-anak yang masih sekolah dan kuliah. Lieur tahu, Mas Menteri! Dan seterusnya, dan seterusnya, saking banyaknya. Banyak yang harus dibenahi.
Benar juga, ada teman saya yang bilang, "Dunia pendidikan kita itu makin ke sini, makin karut-marut saja." Tabik. []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H