Mohon tunggu...
Muis Sunarya
Muis Sunarya Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis tentang filsafat, agama, dan budaya

filsafat, agama, dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Membaca Teks Agama tentang Bersanggama

1 Juli 2020   14:58 Diperbarui: 1 Juli 2020   17:25 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bersanggama | kompas.com (id.pinterest.com)

Padahal, mestinya teks-teks hadis itu dipahami secara kontekstual, sesuai kondisi kedua pasangaan suami istri. Bukankah sejatinya, dalam bersanggama, suami istri harus saling merasakan kenikmatan dan puncak kebahagian bersama. Tidak sepihak, dan cenderung egois. 

Makanya, tidak jarang akhirnya sering terjadi delik pemerkosaan suami terhadap istri, atau sebaliknya, istri terhadap suami. Kalau terjadi kondisi seperti begini antara suami istri, bisa-bisa repot. Bisa-bisa suami istri saling melaporkan ke pihak yang berwajib, dan ini masuk ke ranah hukum. 

Atau, kalau tidak, perceraian sebagai pilihan terakhir dan terpaksa untuk menyelesaikan kisruh dalam kehidupan rumah tangga ketimbang tidak ada kenyamanan dan keharmonisan. 

"Untuk apa rumah tangga kayak hidup di neraka begini, berantem melulu, ribut melulu, dan terus-terusan konflik ini dipertahanankan, lebih baik berpisah!" begitu biasanya kata-kata yang terlontar dari pasangan suami istri yang menempuh jalan perceraian. Dan salah satu alasannya, adalah problem hubungan seksual yang tidak sehat.

Catatan, tulisan ini sebenarnya diadaptasi dari kisah nyata dalam proses konseling beberapa pasangan suami istri kepada saya selama ini, salah satunya kasus perempuan paruh baya itu, dan tentu yang lainnya yang hampir serupa, tapi beda plot cerita, kasus, dan latar belakangnya. 

Artinya, problemnya hampir sama, dalam bingkai problem kebutuhan seksual suami istri. Begitu faktanya. Nyata ini, nyata lha. Hehe... Tabik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun