Selama menjabat Menag, dua inisiatif dan warisan penting Tarmizi Taher adalah pengembangan Siskohat (sistem komputerisasi haji terpadu), dan pembentukan Dana Abadi Umat (DAU).
Selain itu, yang juga penting dari peninggalan Tarmizi Taher, adalah pengkaderan dalam kepemimpinan di Kementerian Agama dengan mengadakan rekuitmen Calon Pegawai Pencatat Nikah (CPPN).
Tujuan program CPPN ini adalah mengkader dan mencetak calon pejabat yang akan memimpin unit yang menjadi ujung tombak dan terdepan yang merefleksikan wajah Kementerian Agama yang bersentuhan langsung dalam pelayanan masyarakat sebagai Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan, atau secara luas, mengisi kepemimpinan struktural di Kementerian Agama.
Warisan program strategis Tarmizi Taher ini terbukti sangat signifikan, berhasil guna dan dirasakan manfaatnya sampai sekarang di Kementerian Agama.
Dengan melihat ini, sebenarnya bisa dikatakan bahwa Kementerian Agama dipimpin oleh seorang yang berlatar belakang militer tidak masalah, tidak perlu kaget, dan apalagi khawatir.
Kementerian Agama dalam kendali kepemimpinan seorang berlatar belakang militer adalah [bisa jadi] prospek yang baik dan sangat signifikan untuk sekarang ini.
Ada beberapa alasan yang bisa diungkap. Antara lain bahwa ciri khas dan karakter kepemimpinan ala militer adalah ketegasan, kedisiplinan, profesionalisme, integritas, loyalitas, semangat kerja sama dan kebersamaan (korsa).
Selain itu, kondisi intern dan ekstern Kementerian Agama [dan bangsa ini] tengah menghadapi realitas kehidupan beragama dan berbangsa [yang bisa dibilang] dalam kondisi terkoyak dan terbelah, akibat sedikit banyak terpapar radikalisme dan ekstremisme yang sudah mengkhawatirkan dan lumayan kronis.
Kementerian Agama hari ini bisa dibilang membutuhkan tangan dingin kepemimpinan seorang Menteri yang berlatar belakang karakter dan ciri khas sistem militer dan komando.
Pada titik inilah, barangkali adalah penting, strategis, dan signifikan sosok dan pigur Jenderal TNI (Purn.) Fachrul Razi sebagai Menteri Agama dan komandan di Kementerian yang memliki motto"Ikhlas Beramal" ini.
Sampai di sini, tak perlu ada tanya, misalnya, apakah di antara menteri-menteri, termasuk Menteri Agama, yang baru diangkat itu sesuai ekspektasi dan harapan publik selama ini? Biarkan waktu dan semesta raya yang akan berbicara.