Mohon tunggu...
Muis Sunarya
Muis Sunarya Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis tentang filsafat, agama, dan budaya

filsafat, agama, dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menerka Menteri Agama Lima Tahun Kedua Pemerintahan Jokowi

14 Oktober 2019   23:43 Diperbarui: 17 Oktober 2019   13:28 1445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prof. Dr. Nasaruddin Umar dan Prof. Dr. Nadirsyah Hosen / sumber foto: liputanislam.com dan ngopibareng.id

Di hari-hari terakhir ini sosok Gus Nadir kembali mencuat. Tagar #GusNadirMenag sempat menjadi tranding topic di twitter. Warganet, wabilkhusus, jamaah twitteriyah sangat berharap pada Presiden Jokowi untuk mau mengangkat Gus Nadir menjadi Menteri Agama.

Tokoh muda (bisa dibilang masih termasuk generasi milenial) NU, sekarang ini sebagai dosen Ilmu Hukum di Monash University, Australia, salah satu universitas terbaik di dunia di bidang hukum.

Sanad keilmuan dan kepemimpinannya mumpuni, dari segi nasab dan kasabnya luar biasa, berwawasan Islam moderat, low profile, humble, bersih dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN), dan ia bukan politisi atau orang partai politik dan gondrong pula.

Sekilas dari biografinya, Prof. Dr. Nadirsyah Hosen juga terbilang layak mendapat telepon dari Presiden Jokowi untuk menjadi Menteri Agama saat ini, yang nanti mungkin satu-satunya dalam sejarah, Menteri Agama termuda, visioner, progresif, dan gondrong pula (pokoknya keren!).

Ini sekadar menerka. Terlepas apakah kedua sosok yang luar biasa ini menjadi Menteri Agama atau tidak. Masuk atau tidak dalam susunan menteri-menteri di Kabinet Kerja II pemerintahan Jokowi yang akan diumumkan pasca pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, pada hari Minggu mendatang, tanggal 20 Oktober 2019. Tunggu dan lihat (saja nanti). Wallahu a'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun