Beberapa hari kemudian, saat saya kencing, terasa ada sesuatu yang ikut terbawa aliran urine di saluran kemih saya. Saya menduga batu ginjal turun dan ikut mengalir bersama urine. Namun, sayang tidak sampai keluar. Justru batu berhenti di ujung Mr. P, sehingga agak sedikit menyumbat jalan keluarnya urine.
Saya akhirnya konsultasi lagi ke dokter. Jalan satu-satunya, kata dokter, harus dilakukan tindakan medis melalui operasi yang bernama meatotomy.
Kata dokter, karena batunya berukuran agak besar, sudah berada di ujung Mr. P, sulit dihancurkan dan sulit untuk keluar.Â
Sekali lagi, bukan karena saluran kemih saya yang menyempit, tapi karena ukuran batunya agak besar. Jadi agak sedikit menyumbat saluran kemih saya. Saat kencing, urine masih keluar walaupun sedikit terganggu, tentu saja.
Karena penasaran apa itu meatotomy, lantas saya tanya lagi pada Google. Salah satunya, hasilnya seperti ini.
Meatotomy
Tindakan medis ini bertujuan untuk memperlebar saluran uretra. Pelebaran ini bisanya dilakukan pada ujung Mr.P.Â
Selain dilakukan tindakan meatotomy, seorang pasien yang mengalami meatal stenosis biasanya dapat juga dilakukan melalui tindakan meatoplasy.
Kedua metode ini sebenarnya memiliki persamaan yaitu usaha untuk memperlebar saluran pembuangan urine pada ujung Mr. P.
Namun, pada meatoplasty setelah dilakukan pelebaran maka akan diikuti dengan tindakan penjahitan kembali. Sedangkan pada meatotomy setelah dilakukan pelebaran, biasanya sangat jarang akan diikuti dengan tindakan penjahitan kembali. Keadaan tersebut yang menjadi dasar utama perbedaan meatotomy dan meatoplasty.
Tindakan operasi ini tidak membutuhkan waktu yang lama. Selain itu pasien akan dapat langsung pulang ke rumah setelah tindakan operasi berlangsung.Â