Mohon tunggu...
Muis Sunarya
Muis Sunarya Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis tentang filsafat, agama, dan budaya

filsafat, agama, dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Bermula dari Batu Ginjal, Akankah Berujung Meatotomy?

4 April 2019   20:00 Diperbarui: 30 September 2019   19:09 2839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Daun Keci Beling atau Pecah Beling (strobilanthes crispus) Sumber gambar: www.wikiwand.com

Alhamdulillah, melalui penanganan pengobatan secara medis, juga dibarengi dengan pengobatan secara herbal, yaitu dengan rutin setiap hari minum godokan daun kumis kucing dan daun keci beling (pecah beling), yang diracik sendiri secara telaten oleh istri saya, batu ginjal saya keluar bareng urine. Setelah itu, saya merasa plong dari gangguan sakit gegara batu yang menggerinjal selama ini.

Daun Kumis Kucing (orthosiphon aristatus) Sumber gambar: www.pinterest.com/vondamorrison
Daun Kumis Kucing (orthosiphon aristatus) Sumber gambar: www.pinterest.com/vondamorrison
Sejak saat itu, karena saya pikir batu ginjalnya sudah keluar, dan saya merasa tidak ada gangguan sakit sama sekali, makanya saya nggak pernah kontrol lagi, tentu saja. Saya sudah yakin saja, bahwa saya sudah pulih total, dan sudah bersih dari batu yang mengganjal di ginjal saya selama ini.

Namun, di awal tahun baru 2018, saya merasakan sakit lagi. Pinggang saya agak ke belakang di atas pinggul, sakit luar biasa, seperti dulu. Saya langsung menduga gangguan batu ginjal saya muncul lagi.

Saya langsung kontrol ke rumah sakit. Dan saya ketemu lagi dokter spesialis Urologi yang sama, yang menangani saya selama ini. Saya di-USG sebagaimana biasa, ternyata tampak masih ada batu ginjal dengan ukuran kecil sekitar 2 (dua) milimeter, begitu dokter bilang.

Daun Keci Beling atau Pecah Beling (strobilanthes crispus) Sumber gambar: www.wikiwand.com
Daun Keci Beling atau Pecah Beling (strobilanthes crispus) Sumber gambar: www.wikiwand.com
Karena ukurannya kecil, dokter menyarankan, ditembak laser saja. Istilah medisnya, tindakan melaui ESWL. Saya mengiyakan saja, manut, demi kebaikan dan kesehatan saya.

Tanggal 04 Januari 2018 yang lalu, saya kali pertama mendapat tindakan medis bernama ESWL sebagai ikhtiar mengatasi gangguan sakit akibat batu ginjal.

Google bilang, ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy) adalah tindakan memecah batu yang ditembakkan dari luar tubuh dengan menggunakan gelombang kejut yang dapat memecahkan batu menjadi pecahan yang halus, sehingga pecahan tersebut dapat keluar bersama dengan air seni.
(Sumber)

Ilustrasi ESWL (Sumber gambar: speechfoodie.com)
Ilustrasi ESWL (Sumber gambar: speechfoodie.com)
Setelah tindakan ESWL itu, saya kontrol. Seperti biasa di-USG, dokter bilang, batunya masih ada. Saya disarankan kontrol rutin tiap seminggu sekali. Tapi saya agak malas harus bulak-balik kontrol.

Setahun kemudian, karena setiap kencing, saya masih merasa terganggu, tanggal 28 Pebruari 2019, saya di-ESWL lagi untuk kali kedua.

Selasa, 12 Maret 2019, dua minggu pasca ESWL, saya kontrol lagi. Dokter spesialis Urologi memeriksa dan melihat ginjal saya dengan bantuan USG. Setelah di-USG, dengan tegas dokter menyatakan, "Bersih, sudah tidak ada batunya lagi!"

Sontak saya berucap, "Alhamdulillah!" Saya bersyukur kepada Allah. Akhirnya, ikhtiar ini berbuah manis. Berhasil. Saya bersujud dan bersyukur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun