Waktu pelaksanaan bisa jadi hambatan untuk TPS yang jumlah bilik suaranya tidak seimbang dengan antrian yang ada sampai batas waktu yang ditentukan. Pada PILEG yang lalu dan juga kejadian di Hongkong, sebagian orang yang telah hadir di TPS tidak dapat menggunakan haknya karena kelemahan pengaturan pelaksanaan pemilu. Lagi-lagi ini kelemahan yang dapat dimanfaatkan berbagai pihak untuk kepentingan pribadi maupun untuk tim sukses tertentu.
Ada banyak modus kecurangan sistematis yang memanfaatkan kelemahan pemilu. Bahkan kecurangan yang canggih seperti yang dilakukan tim sukses Richard Nixon dapat terjadi. Kecurangan sistematis pada tahun 1970an tersebut terungkap melalui reportase skandal watergate oleh Washington Post, sehingga Richard Nixon terpaksa mengundurkan diri dari jabatan presiden Amerika Serikat pada tanggal 9 Agustus 1974. Ini sesuatu yang harus dihindarkan tapi bukan yang mustahil.
Dengan menyadari kelemahan yang ada, maka harus ada upaya yang sistematis untuk mengatasinya. Mudah-mudahan tidak sia-sia harapan seluruh rakyat Indonesia untuk melaksanakan pemilu utamanya PILPRES berkualitas dan jujur !
9 JULI 2014 PILPRES INDONESIA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H