"Tenang Her,... pokonya aman dan menyengkan".
"Wah, ... tambah gila kau Sala.
Tiba-tiba mobil yang ditumpangi mereka berhenti di tengah keramaian di Pantai Losari.
"Ayo, turun...kita udah sampai".
"Di sini ya Sal, apa tidak salah, kok seramai ini dianggap aman".
"Ya, amanlah,... ayo turun".
Begitu turun dari mobil Isal menghampiri algojo yang telah dibayar sebelumnya,
"Bagaimana bang? Udah beres?"
"Udah Bang, pokoknya beres, yang paling besar saya potong-potong dan ada di dalam panci, yang kekar itu sudah saya belah dua dan ususnya saya buang"
Mendengar percakapan itu Heri yang dulunya terkenal dengan keberaniannya, kini tak bernyali, benar-benar tak bernyali. Pikirannya mulai ngelantur ke mana-mana.
Selangkah kemudian pemilik warung makan di Pantai Losari menghampiri Isal dan Heri lalu mempersilakan masuk ke ruang khusus yang telah disiapkan.