Tepukan keras dari kerak tektonik terasa seolah menjadi suara yang menggema di seluruh jagat raya. Di saat kita merasakan getaran tanah, BMKG telah mengamati, menghitung, dan menjaga, mengingatkan kita bahwa kekuatan alam yang dahsyat juga harus diimbangi dengan pengetahuan dan kesiagaan kita.
Tak hanya satu, dua, atau tiga, tapi dalam satu minggu terakhir, bumi di Indonesia telah berdendang dalam ritme yang tak terduga.Â
Tak kurang dari lima kali, gempa-gempa itu datang dan pergi seperti angin yang berbisik di tengah malam.Â
BMKG dengan bijak mencatat jejak-jejak peristiwa ini, seperti kisah-kisah yang tertoreh dalam buku-buku sejarah. Kini, mereka melihat kita dan berkata, "Waktunya untuk bersiap, belajar, dan berkolaborasi."
Dalam dunia yang terus berputar, gempa bumi mengingatkan kita akan kenyataan bahwa kita hanya penumpang yang lewat di atas puing-puing zaman.Â
Namun, dalam getaran itu, kita menemukan kekuatan untuk berdiri bersama, untuk memahami, dan untuk melangkah maju dengan lebih bijaksana.Â
Dengan pengetahuan sebagai tameng, dan kerjasama sebagai senjata, kita melangkah menuju masa depan yang tak pernah kita tahu, tetapi dengan keyakinan bahwa kita dapat menghadapinya, sekuat gempa bumi yang pernah ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H