Mohon tunggu...
Muhammad Virza An Nurrahman
Muhammad Virza An Nurrahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi S-1 Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Suka Menulis dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Menelaah AI: Apakah Kehadirannya Menyebabkan Rasa Malas Bagi Kaum Pelajar?

11 Juni 2023   11:05 Diperbarui: 14 Juni 2023   09:19 2107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENDAHULUAN

Artificial Intelligence atau AI merupakan sistem teknologi yang memiliki kecerdasan buatan di dalamnya. Berdasarkan laman Britannica, Artificial Intelligence adalah mesin yang memiliki kemampuan melakukan tugas yang dianggap seperti kecerdasan manusia. AI berfokus pada pengembangan algoritma dan sistem komputer yang mampu belajar dan mengambil keputusan secara otomatis berdasarkan data yang diberikan. Di zaman sekarang ini, AI telah berkembang dengan pesat dan menjadi sangat populer di kalangan masyarakat. Bagaimana tidak, teknologi ini memiliki kecerdasan buatan yang memberikan  banyak kemudahan sehingga bisa digunakan di berbagai bidang kehidupan masyarakat. Kemampuannya yang cepat dan praktis dalam menyelesaikan berbagai tugas membuat AI semakin mendominasi terutama dalam bidang pekerjaan. Bahkan, kemampuan AI dinilai lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan kemampuan manusia dalam menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu.

Dalam bidang ekonomi misalnya, AI dapat menganalisis suatu data perekonomian dengan cepat dan tepat,  membuat kegiatan bisnis lebih efisien karena dapat mengelola tugas-tugas secara rutin, dapat mempersonalisasi pengalaman konsumen sehingga mampu meningkatkan layanan konsumen. Selain itu, AI dapat membantu perusahaan membuat keputusan dan kebijakan secara efektif dengan memprediksi kebutuhan pasar.

AI juga telah membawa banyak perubahan positif dalam bidang kesehatan. Dengan kemampuannya untuk menganalisis data besar dengan cepat dan mengambil keputusan berdasarkan pola dan tren yang teridentifikasi, AI telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam diagnosis, perawatan, pengelolaan data medis, dan penelitian.

Namun, yang menjadi topik pembahasan kali ini bukanlah tentang ekonomi maupun kesehatan, melainkan pendidikan. Dampak AI sangat bisa kita rasakan pada bidang ini, terutama bagi para generasi muda sebagai kaum pelajar. Di era digital ini, banyak sekali jenis AI yang mulai bertebaran di internet. Sehingga para pelajar bisa dengan mudah mengakses dan menggunakannya untuk mencari materi dan referensi secara instan, membuat presentasi otomatis, membantu membuat model digital sebuah karya, dan masih banyak lagi. Hal itu tentu membuat pelajar bisa dengan mudah dan cepat dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaannya. Lalu, apakah AI memang bermanfaat atau justru berdampak buruk bagi motivasi para pelajar? Ada pro dan kontra tentang hal ini.

PEMBAHASAN

Pro: AI Menyebabkan Kemalasan dan Motivasi Belajar Menurun

Dilihat secara sekilas, AI memang sangat bermanfaat bagi para pelajar. Tetapi bagi sebagian orang, keberadaan AI menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Jika di telisik lebih lanjut, kelebihan-kelebihan tersebut malah menyebabkan para pelajar menjadi terlalu mengandalkan AI, bukan pada kemampuan mereka sendiri. Jika hal itu berlebihan, para pelajar akan terlalu bergantung pada AI dalam menyelesaikan tugasnya. Sehingga kemampuan dan motivasi belajar mereka bisa menurun dan timbul rasa kemalasan di antara para pelajar. Nikita Duggal, 2023, dalam pembahasannya 'Advantages and Disadvantages of Artificial Intelligence', menyebutkan salah satu kerugian AI adalah membuat orang menjadi malas. Menurutnya, kehadiran AI yang mampu mengambil alih tugas-tugas rutin dan membosankan, membuat orang menjadi malas berpikir.

AI menyediakan akses mudah ke informasi dan sumber daya pendidikan melalui platform daring. Dalam beberapa kasus, ini dapat membuat para pelajar mengandalkan AI sebagai sumber utama informasi tanpa melakukan usaha tambahan. Hal ini dapat mengurangi motivasi pelajar untuk mencari informasi secara mandiri. AI juga dapat mengotomatisasi beberapa tugas dan pekerjaan, seperti penilaian jawaban, pemeriksaan plagiarisme, dan penyuntingan teks. Ini dapat membuat pelajar merasa bahwa mereka tidak perlu meluangkan waktu dan usaha ekstra untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka, karena semuanya dapat ditangani oleh AI. Sehingga, teknologi ini dianggap dapat mengurangi motivasi untuk belajar dengan lebih giat.

Selain itu, Penggunaan AI dalam pendidikan dapat membuat pelajar menjadi terlalu bergantung pada teknologi. Jika pelajar tidak memiliki akses ke teknologi atau terjadi gangguan sistem, mereka mungkin merasa putus asa dan kehilangan motivasi untuk belajar. Selain itu, ketergantungan yang berlebihan pada AI juga dapat mengurangi keterampilan kritis dan kreativitas pelajar. AI cenderung beroperasi berdasarkan pada pola dan data yang ada. Meskipun dapat membantu dalam menghadirkan informasi dan fakta, AI masih menghadapi kesulitan dalam menghasilkan solusi kreatif dan beradaptasi dengan konteks unik pembelajaran. Beberapa aspek pembelajaran, seperti pemecahan masalah kompleks, pemikiran kritis, dan keterampilan kreatif, masih lebih baik diajarkan dan dipelajari melalui interaksi manusia.

Kekurangan Artificial Intelligence terlihat dari seberapa jauh input yang dimasukkan programmer ke dalam mesin kecerdasan buatan tersebut. AI memang mampu bekerja lebih cepat dan tanpa istirahat, namun mesin-mesin dengan sistem kecerdasan buatan ini tidak memiliki Common Sense, sehingga tidak mampu memahami sebuah informasi, melainkan hanya memprosesnya saja. Bagian yang harus diperhatikan pada Artificial Intelligence adalah mesin-mesin ini hanyalah sistem yang tidak mempunyai emosi dan perasaan seperti halnya manusia, sehingga tidak mengetahui etika dalam melakukan pekerjaannya. Artificial Intelligence bekerja sesuai pada sistem yang telah diprogram sebelumnya.

Kontra: AI Justru Membuat Daya Belajar Meningkat

Lalu, apakah benar keberadaan AI membuat motivasi belajar menurun? Walaupun teknologi ini memanglah membuat pelajar tidak perlu mengeluarkan kemampuan ekstra dalam menyelesaikan tugasnya, tetapi hal tersebut tidak serta merta membawa dampak yang buruk. AI justru dapat membantu meningkatkan efisiensi belajar dengan menyediakan alat bantu yang inovatif. Misalnya, AI dapat menganalisis data belajar pelajar dan memberikan rekomendasi personalisasi untuk meningkatkan pemahaman mereka. Ini dapat memotivasi pelajar untuk terus belajar dan meningkatkan prestasi akademik mereka. Dengan bantuan AI, pendekatan pembelajaran dapat dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan dan preferensi masing-masing pelajar.

Dilansir dari laman PPG kemdikbud, AI memiliki peranan alternatif dalam menambab kecerdasan manusia dan membantu melakukan pembelajaran yang efektif dan efisien. AI dapat mengidentifikasi area yang memerlukan perhatian lebih dan menyediakan materi pembelajaran yang sesuai. Ini dapat meningkatkan keterlibatan pelajar dan mengurangi rasa bosan, sehingga meningkatkan motivasi mereka. Penggunaan AI dalam pendidikan dapat mendorong pengembangan keterampilan kritis pelajar. Meskipun demikian, Pelajar perlu untuk memahami dan menganalisis hasil yang dihasilkan oleh AI. Mereka juga perlu mengembangkan kemampuan untuk memilah informasi dan mengenali kekurangan AI.

KESIMPULAN

Penting untuk dicatat bahwa penggunaan AI dalam pembelajaran tidak selalu berdampak negatif terhadap motivasi belajar bagi para pelajar. Sebaliknya, AI dapat digunakan sebagai alat bantu yang efektif untuk meningkatkan motivasi dan minat belajar. Teknologi AI dapat memberikan pengalaman belajar yang interaktif dan menyenangkan melalui penggunaan aplikasi mobile, platform pembelajaran online, atau tutor virtual.

Namun, kita juga perlu berhati-hati dalam menggunakan kecerdasan buatan ini, karena segala sesuatu yang dihasilkan AI tidak selalu seperti yang diharapkan dan dapat menimbulkan kesalahan. Keberhasilan AI bergantung pada beberapa faktor, termasuk ketersediaan data yang berkualitas, kemampuan komputasi yang kuat, algoritma yang tepat, dan pemahaman yang mendalam tentang domain spesifik yang ingin ditangani oleh AI. Pengembangan AI terus berlanjut dengan harapan dapat memberikan manfaat yang lebih besar dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, kesehatan, transportasi, keuangan, dan lainnya. Kesimpulannya, AI sangat membantu dan memudahkan aktivitas manusia, termasuk para pelajar dalam dunia pendidikan. Tetapi mereka juga harus memahami bahwa AI hanya sekedar alat bantu tanpa harus selalu bergantung kepadanya dalam mengerjakan segala pekerjaan, karena tetap ada konsekuensi dari penggunaannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun