Pontianak, 31 Januari 2025. Nurhayati Subakat merupakan sosok inspiratif di dunia bisnis Indonesia, yang tak hanya dikenal sebagai pendiri, dan komisaris utama PT Paragon Technology and Innovation, yang menaungi merek-merek terkenal seperti Wardah, Make Over, dan Emina, tetapi juga sebagai kader Muhammadiyah yang setia dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam kehidupannya. Dari perjalanan hidupnya, kita dapat melihat bahwa kesuksesan duniawi tidak harus bertentangan dengan prinsip agama, dan etika sosial. Sebagai pengusaha, ibu, dan perempuan inspiratif, Nurhayati menunjukkan bahwa kesederhanaan, dan kebermanfaatan umat adalah inti dari segala pencapaian.
Ayahnya, Abdul Muin Saidi: Pemimpin Muhammadiyah yang Mengajarkan Nilai Kemanusiaan
Nurhayati lahir pada 27 Juli 1950 di Padang Panjang, Sumatera Barat, dalam sebuah keluarga yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai agama, dan kemanusiaan. Ayahnya, Abdul Muin Saidi, adalah seorang Pimpinan Cabang  Muhammadiyah di Padang Panjang, Sumatera Barat. Selain menjalankan usaha perdagangan yang sukses, Abdul Muin Saidi juga merupakan pengurus Muhammadiyah di daerah tersebut, di mana beliau memberikan pengaruh yang kuat dalam kehidupan Nurhayati.
Ayahnya mengajarkan pentingnya memegang teguh prinsip amanah, integritas, dan kepedulian terhadap sesama. Abdul Muin Saidi selalu menekankan pada anak-anaknya, terutama Nurhayati, untuk menjadikan agama sebagai landasan hidup, di mana setiap tindakan harus dilandasi oleh niat baik dan bertanggung jawab. Meskipun beliau meninggal saat Nurhayati masih muda, ajaran-ajaran ayahnya terus menjadi pedoman dalam kehidupannya, baik dalam bisnis maupun kehidupan sosialnya.
Pendidikan dan Karier Awal: Dasar untuk Menghadapi Dunia Bisnis yang Kompetitif
Setelah menempuh pendidikan di Diniyyah Puteri Padang Panjang dan SMA Negeri 1 Padang, Nurhayati melanjutkan pendidikan tinggi di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan jurusan Farmasi. Lulus pada tahun 1975, ia mendapatkan penghargaan Kalbe Farma Award pada tahun berikutnya sebagai bentuk pengakuan atas prestasinya yang luar biasa dalam dunia farmasi.
Meskipun memiliki pendidikan yang solid di bidang farmasi, Nurhayati memilih untuk mendalami dunia bisnis, di mana ia melihat peluang besar untuk menciptakan produk yang bisa bermanfaat bagi banyak orang, terutama bagi perempuan Muslim yang ingin tetap menjaga prinsip agamanya. Melalui pendidikannya, ia memperoleh wawasan mendalam tentang kesehatan, dan produk kecantikan yang aman digunakan, yang kemudian menjadi dasar bagi kesuksesannya di dunia bisnis kosmetik.
Mendirikan Wardah: Kosmetik Halal Pertama yang Mengubah Industri Kecantikan Indonesia
Pada tahun 1995, Nurhayati Subakat bersama rekan-rekannya mendirikan Wardah, merek kosmetik halal pertama di Indonesia. Dalam proses ini, ia bertekad untuk menghadirkan produk kecantikan yang tidak hanya memenuhi standar kualitas tinggi, tetapi juga sesuai dengan prinsip-prinsip syariah yang dapat dipertanggungjawabkan. Wardah dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan perempuan Muslim yang ingin tampil cantik tanpa mengorbankan keyakinannya.
Langkah ini terbilang revolusioner, karena pada waktu itu tidak banyak produk kosmetik yang memperhatikan aspek halal, dan sesuai dengan prinsip agama Islam. Dengan tekad, dan visi yang kuat, Nurhayati berhasil membawa Wardah ke posisi terdepan di pasar Indonesia, menjadikannya merek yang terkenal tidak hanya di kalangan perempuan Muslim, tetapi juga di masyarakat umum.
Kesuksesan Wardah tidak hanya terletak pada kualitas produk, tetapi juga pada komitmennya dalam memberdayakan perempuan, dan mendukung kesetaraan gender. Program-program pelatihan kecantikan berbasis syariah yang diluncurkan oleh Wardah telah memberikan kesempatan bagi perempuan untuk mengembangkan keterampilan mereka, dan berkontribusi dalam industri kecantikan.
Paragon Technology: Mengembangkan Bisnis dengan Fokus pada Kualitas dan Keberlanjutan
Setelah sukses dengan Wardah, Nurhayati melanjutkan untuk mengembangkan PT Paragon Technology and Innovation pada tahun 2001. Paragon menjadi perusahaan induk bagi merek-merek lainnya seperti Make Over dan Emina, yang juga sukses besar di pasar kosmetik Indonesia.
Di bawah kepemimpinan Nurhayati, Paragon Technology berkembang pesat, bahkan menjadi salah satu perusahaan kosmetik terbesar dan terbaik di Indonesia. Dengan visinya yang jauh ke depan, ia memimpin Paragon untuk tidak hanya fokus pada keuntungan finansial, tetapi juga pada keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Salah satu contoh konkret dari komitmen ini adalah perhatian terhadap produk yang ramah lingkungan dan aman bagi konsumen.
Paragon juga dikenal dengan upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dengan membuka lapangan pekerjaan dan mendukung berbagai program sosial yang memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, terutama perempuan. Dengan filosofi bisnis yang mengutamakan kebermanfaatan umat, Paragon tidak hanya menjadi raksasa di industri kosmetik, tetapi juga perusahaan yang memberi dampak positif dalam kehidupan banyak orang.
Kesederhanaan dan Prinsip Hidup yang Menginspirasi
Meskipun menjadi salah satu perempuan terkaya di Indonesia, Nurhayati Subakat tetap menjalani kehidupan yang sederhana. Ia selalu menekankan bahwa kekayaan bukanlah tujuan akhir, tetapi bagaimana kekayaan tersebut bisa memberi manfaat bagi sesama. Sebagai kader Muhammadiyah, prinsip kesederhanaan dan kebermanfaatan untuk umat selalu menjadi landasan dalam setiap langkah yang diambilnya.
Di dunia bisnis, Nurhayati memperlihatkan bahwa kesuksesan yang didapatkan dengan cara yang jujur, penuh integritas, dan berdasarkan pada prinsip agama akan memberikan dampak yang jauh lebih besar daripada sekadar mencari keuntungan pribadi. Sebagai seorang pemimpin, ia selalu berusaha untuk mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, yang menjadikannya contoh teladan bagi banyak pengusaha lainnya, terutama perempuan.
Menginspirasi Generasi Muda untuk Berprestasi dengan Prinsip yang Luhur
Kisah sukses Nurhayati Subakat bukan hanya tentang bagaimana membangun bisnis yang sukses, tetapi juga tentang bagaimana berusaha dengan niat yang tulus dan selalu berpegang pada prinsip yang luhur. Sebagai kader Muhammadiyah, Nurhayati mengajarkan kita bahwa untuk mencapai kesuksesan, kita tidak harus meninggalkan nilai-nilai agama dan sosial yang diajarkan oleh orang tua dan organisasi.
Dengan kerja keras, dedikasi, dan prinsip hidup yang kokoh, Nurhayati telah menunjukkan bahwa perempuan Indonesia memiliki potensi yang luar biasa untuk berprestasi di segala bidang, termasuk bisnis. Melalui Wardah dan Paragon, ia telah memberikan kontribusi besar kepada industri kecantikan Indonesia dan menjadi inspirasi bagi generasi muda yang ingin menciptakan dampak positif di masyarakat.
Dengan keteladanan dan pencapaiannya, Nurhayati Subakat membuktikan bahwa menjalankan bisnis dengan integritas, kebermanfaatan untuk umat, dan kesederhanaan adalah kunci untuk meraih kesuksesan yang sesungguhnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI