Mohon tunggu...
Muhammad Viki Riandi
Muhammad Viki Riandi Mohon Tunggu... Penulis - Founder Komunitas Sayang Jiwa dan Otak | Founder Lingkar Yatim Khatulistiwa

Seorang hamba yang sangat bergantung pada Rabb-nya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menjadi Generasi Yusuf: Melawan Godaan "Zulaikha Digital" di Era Teknologi

8 Desember 2024   07:07 Diperbarui: 8 Desember 2024   09:05 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi KSJO ke salah satu SMA di Kota Pontianak ( Dokumentasi Pribadi )

Pontianak, Ahad 8 Desember 2024. Tahun 2016 menjadi awal perjalanan saya membangun sesuatu yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya: sebuah komunitas yang saya beri nama Komunitas Sayang Jiwa, dan Otak (KSJO). Mungkin terdengar sederhana, tapi apa yang kami lakukan berangkat dari keresahan yang sangat mendalam terhadap apa yang saya sebut sebagai "Zulaikha digital" pornografi yang kini menjangkau semua kalangan tanpa batas.

Bermula dari diskusi kecil dengan Ibunda, dan  sahabat-sahabat yang sevisi, kami memutuskan untuk bergerak. Fokus kami adalah edukasi, khususnya kepada kalangan muda, tentang bagaimana bahaya pornografi dapat merusak kesehatan mental, mengganggu fungsi ideal otak, dan dampak buruknya yang dapat merusak masa depan. Aktivitas ini tidak mudah; kami mengetuk pintu-pintu sekolah, kampus, bahkan komunitas kecil di lingkungan masyarakat, membawa misi menyelamatkan generasi dari bahaya yang kerap dianggap remeh.

Dalam setiap sesi, saya sering mengangkat kisah Nabi Yusuf Alaihi Salam. Mengapa ? Karena kisah beliau bukan hanya sekadar cerita dalam Al-Qur'an, tetapi juga panduan konkret bagaimana seseorang bisa menghadapi godaan besar. Yusuf tidak hanya bertahan dari godaan fisik Zulaikha, tetapi juga menjaga integritasnya di tengah situasi sulit. Kisah ini memiliki pesan yang sangat relevan dengan apa yang kita hadapi hari ini.

Fenomena Zulaikha Era Digital

Di era digital ini, godaan tidak lagi datang dalam bentuk fisik seperti yang dialami Nabi Yusuf. Kini, godaan hadir melalui layar ponsel, laptop, dan media sosial. Dengan sekali klik, akses ke konten negatif terbuka lebar, menghancurkan moral, dan merusak kesehatan mental generasi muda.

Data menunjukkan situasi yang sangat memprihatinkan:

  • Akses Awal ke Pornografi: Sebuah studi dari KPAI (2023) mengungkapkan bahwa 60% remaja Indonesia telah terpapar pornografi sebelum usia 18 tahun, dengan usia rata-rata pertama kali mengakses pada 11 tahun.
  • Dampak pada Otak: Penelitian Universitas Michigan (2022) menyatakan bahwa konsumsi pornografi secara berlebihan dapat melemahkan prefrontal cortex, bagian otak yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan dan pengendalian diri.
  • Efek Sosial: Remaja yang kecanduan pornografi cenderung memiliki risiko lebih tinggi mengalami depresi, kecemasan, dan kesulitan membangun hubungan yang sehat.

Jika pada zaman Nabi Yusuf, Zulaikha datang dalam bentuk fisik, maka di era ini, "Zulaikha" hadir melalui perangkat teknologi yang kita gunakan setiap hari. Tantangan ini lebih kompleks karena ia masuk tanpa permisi, menyasar anak-anak muda yang belum siap menghadapi godaan sebesar itu.

Pelajaran dari Kisah Nabi Yusuf

Kisah Nabi Yusuf dalam Al-Qur'an bukan sekadar cerita sejarah, tetapi panduan moral yang relevan sepanjang zaman. Ketika dihadapkan dengan godaan Zulaikha, Yusuf mengajarkan kepada kita tiga langkah penting dalam manajemen nafsu:

  • Menguatkan Kesadaran Ilahi
    Ketika Zulaikha menggoda, Yusuf langsung berkata:

    "Aku berlindung kepada Allah." (QS Yusuf: 23).
    Kesadaran akan pengawasan Allah adalah langkah pertama yang dilakukan Yusuf. Di era digital, ini bisa diimplementasikan dengan selalu mengingat bahwa Allah Maha Melihat setiap tindakan kita, baik di dunia nyata maupun di dunia maya.

  • Menghindari Situasi yang Memicu Nafsu
    Yusuf memilih untuk lari meninggalkan Zulaikha, meskipun ia tahu konsekuensinya besar. Ini menunjukkan pentingnya menjauh dari situasi yang bisa memicu godaan. Dalam konteks hari ini, ini berarti memfilter konten di media sosial, membatasi akses pada situs tertentu, atau bahkan berhenti mengikuti akun yang membawa pengaruh negatif.

  • Memilih Kesulitan Demi Kebenaran
    Yusuf lebih memilih dipenjara daripada menyerah pada godaan. Pilihan ini mengajarkan kita untuk menempatkan nilai-nilai moral di atas kenikmatan sesaat. Dalam kehidupan kita, mungkin ini berarti berani meninggalkan kebiasaan buruk atau mengorbankan waktu demi membangun karakter yang lebih baik.

Sosialisasi KSJO ke salah satu SMA di Kota Pontianak ( Dokumentasi Pribadi )
Sosialisasi KSJO ke salah satu SMA di Kota Pontianak ( Dokumentasi Pribadi )

Strategi Melawan Godaan Digital

Sebagai pendiri KSJO, saya percaya bahwa solusi untuk mengatasi godaan era digital memerlukan pendekatan yang holistik. Berikut adalah beberapa langkah yang kami lakukan di komunitas:

  • Edukasi yang Berbasis Sains, dan Agama
    Kami mengadakan seminar dan lokakarya yang menggabungkan temuan ilmiah tentang dampak pornografi pada otak dengan nilai-nilai Islam. Pendekatan ini efektif karena menyentuh sisi logika sekaligus hati peserta.

  • Penguatan Komunitas Positif
    Kami membentuk kelompok pendukung untuk membantu mereka yang ingin berhenti dari kecanduan pornografi. Dalam kelompok ini, peserta didorong untuk saling berbagi pengalaman dan motivasi.

  • Penggunaan Teknologi dengan Bijak
    Kami memberikan pelatihan tentang cara menggunakan perangkat lunak parental control , dan membangun budaya digital yang sehat.

  • Peningkatan Spiritualitas
    Melalui kajian rutin, kami mengajak anggota komunitas untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta'la, Tuhan Yang Maha Esa. Kami percaya bahwa hubungan yang kuat dengan Allah adalah kunci untuk melawan setiap godaan.

Refleksi: Menjadi Generasi Yusuf di Era Digital

Kisah Nabi Yusuf adalah pengingat bahwa manusia memiliki kemampuan untuk mengendalikan nafsu, sejauh ia mengandalkan Allah dan berusaha melawan godaan. Dalam era digital ini, kita membutuhkan lebih banyak "Generasi Yusuf" mereka yang mampu menjaga kehormatan diri di tengah banjir godaan teknologi.

Mungkin Anda bertanya, bagaimana memulai langkah ini ? Jawabannya sederhana: sadarilah bahwa kita tidak bisa melawan godaan ini sendirian. Bangun kesadaran akan Allah, ciptakan lingkungan yang mendukung, dan jangan takut untuk meminta bantuan kalangan profesional jika diperlukan.

Sebagaimana Nabi Yusuf yang  mengajarkan kita untuk mengelola nafsu dengan kesadaran akan Allah, begitu pula kita harus mampu menavigasi godaan digital yang kerap merusak kesehatan mental, dan moral kita. Di tengah kemudahan teknologi yang bisa mendatangkan keburukan, kita perlu belajar untuk menahan diri, menjaga integritas, dan memperkuat hubungan dengan Sang Pencipta.

Melalui perjalanan saya di Komunitas Sayang Jiwa, dan Otak, saya melihat bahwa perubahan itu mungkin, meskipun penuh tantangan. Jika kita bersama-sama menjaga diri dan memperbaiki lingkungan kita, maka generasi yang lebih baik, dan lebih bijak dalam menggunakan teknologi bukanlah mimpi. Mari kita menjadi generasi yang tidak hanya cerdas dalam dunia digital, tetapi juga bijaksana dalam menjaga jiwa dan otak kita dari segala bentuk kerusakan. Sebab, pada akhirnya, yang terpenting bukanlah seberapa banyak yang kita ketahui, tetapi seberapa kuat kita bertahan dalam menjaga kebaikan.

Referensi

  1. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). (2023). Laporan Penelitian tentang Pengaruh Pornografi pada Remaja. Komisi Perlindungan Anak Indonesia.
  2. University of Michigan. (2022). The Impact of Pornography on Brain Functioning: A Research Study. University of Michigan.
  3. Al-Qur'an dan Tafsir. (n.d.). QS Yusuf: 23. Mufradat al-Qur'an dan Tafsir Ayat.
  4. Islami, A. (2022). Kecanduan Pornografi dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan Mental Remaja: Sebuah Tinjauan Psikologis. Journal of Islamic Psychology, 9(2), 56-67.
  5. Al-Jalalayn. (n.d.). Tafsir Al-Jalalayn: Makna dan Hikmah dari Kisah Nabi Yusuf dalam Menghadapi Godaan Zulaikha.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun