Mohon tunggu...
Muhammad Viki Riandi
Muhammad Viki Riandi Mohon Tunggu... Penulis - Founder Komunitas Sayang Jiwa dan Otak | Founder Lingkar Yatim Khatulistiwa

Seorang hamba yang sangat bergantung pada Rabb-nya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menjadi Generasi Yusuf: Melawan Godaan "Zulaikha Digital" di Era Teknologi

8 Desember 2024   07:07 Diperbarui: 8 Desember 2024   09:05 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi KSJO ke salah satu SMA di Kota Pontianak ( Dokumentasi Pribadi )

Kisah Nabi Yusuf adalah pengingat bahwa manusia memiliki kemampuan untuk mengendalikan nafsu, sejauh ia mengandalkan Allah dan berusaha melawan godaan. Dalam era digital ini, kita membutuhkan lebih banyak "Generasi Yusuf" mereka yang mampu menjaga kehormatan diri di tengah banjir godaan teknologi.

Mungkin Anda bertanya, bagaimana memulai langkah ini ? Jawabannya sederhana: sadarilah bahwa kita tidak bisa melawan godaan ini sendirian. Bangun kesadaran akan Allah, ciptakan lingkungan yang mendukung, dan jangan takut untuk meminta bantuan kalangan profesional jika diperlukan.

Sebagaimana Nabi Yusuf yang  mengajarkan kita untuk mengelola nafsu dengan kesadaran akan Allah, begitu pula kita harus mampu menavigasi godaan digital yang kerap merusak kesehatan mental, dan moral kita. Di tengah kemudahan teknologi yang bisa mendatangkan keburukan, kita perlu belajar untuk menahan diri, menjaga integritas, dan memperkuat hubungan dengan Sang Pencipta.

Melalui perjalanan saya di Komunitas Sayang Jiwa, dan Otak, saya melihat bahwa perubahan itu mungkin, meskipun penuh tantangan. Jika kita bersama-sama menjaga diri dan memperbaiki lingkungan kita, maka generasi yang lebih baik, dan lebih bijak dalam menggunakan teknologi bukanlah mimpi. Mari kita menjadi generasi yang tidak hanya cerdas dalam dunia digital, tetapi juga bijaksana dalam menjaga jiwa dan otak kita dari segala bentuk kerusakan. Sebab, pada akhirnya, yang terpenting bukanlah seberapa banyak yang kita ketahui, tetapi seberapa kuat kita bertahan dalam menjaga kebaikan.

Referensi

  1. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). (2023). Laporan Penelitian tentang Pengaruh Pornografi pada Remaja. Komisi Perlindungan Anak Indonesia.
  2. University of Michigan. (2022). The Impact of Pornography on Brain Functioning: A Research Study. University of Michigan.
  3. Al-Qur'an dan Tafsir. (n.d.). QS Yusuf: 23. Mufradat al-Qur'an dan Tafsir Ayat.
  4. Islami, A. (2022). Kecanduan Pornografi dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan Mental Remaja: Sebuah Tinjauan Psikologis. Journal of Islamic Psychology, 9(2), 56-67.
  5. Al-Jalalayn. (n.d.). Tafsir Al-Jalalayn: Makna dan Hikmah dari Kisah Nabi Yusuf dalam Menghadapi Godaan Zulaikha.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun