Mohon tunggu...
Muhtolib
Muhtolib Mohon Tunggu... Freelancer - Seneng ngopi sambil bermacapat

Berbagi yukk

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ramadhan dan Lorong Waktu Ketakwaan

27 Maret 2022   19:01 Diperbarui: 30 Maret 2022   09:31 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ramadhan. (sumber: Shutterstock via kompas.com)

Ada meter, meter pangkat dua masih abstrak dan bisa diterjemahkan disebut persegi, meter pangkat tiga disebut kubik, divisualkan menjadi kubus. Secara logis, meter pangkat empat harusnya ada. 

Tapi, kita tidak bisa menerjemahkan lagi. Itu namanya supra visual. Tidak bisa diterjemahkan secara visual. Itulah cara kita meyakini kehidupan yang akan datang, yaitu akhirat.

Kemudian Pertanyaannya, bagaimana sebaiknya kita hidup di dunia? Manusia disebut sebagai hamba Allah SWT, di sisi lain, manusia juga disebut sebagai khalifah. 

Sebagai hamba Allah SWT mengisyaratkan manusia untuk mengabdi pada penciptanya. Sedangkan sebagai khalifah, manusia diisyaratkan untuk menjalankan tugas kekhalifahannya dengan berbagai kreativitas dan pengetahuannya. 

Bertakwa adalah posisi yang tinggi agar manusia menjadi tidak rakus, selalu tunduk kepada perintah dan larangan-Nya. Dengan menjalankan puasa, kita akan melewati lorong waktu menuju ketakwaan pada Allah SWT.**

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun