Mohon tunggu...
Muhamad Sulaiman
Muhamad Sulaiman Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Aku berpikir maka aku menulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pentingnya Masyarakat Memahami Politik

28 April 2020   16:08 Diperbarui: 29 April 2020   15:32 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada umumnya setiap orang pernah mendengar kata Politik tetapi dari setiap orang yang pernah mendengar tidak ingin mencari lebih lanjut apa makna dari kata tersebut. 

Umumnya orang yang telah mendengar kata ini sudah terlebih dahulu bersifat skeptis, acuh tak acuh, masa bodoh dan kalau bisa tidak ingin mendengar kata-kata tersebut. Sejatinya kalau setiap individu dapat memahami tujuan dan kebermanfaaatan dari politik tersebut maka semua orang akan berusaha mencari tahu isinya.

Jika kita berbicara politik maka kita juga akan berbicara segala dimensi yang berhubungan dengan hal yang dapat mempengaruhinya, seperti Ideologi, ekonomi, teknologi, dan aspek sosial budaya.  

Seperti ada sebuah pepatah dari seorang penyair bernama Bertolt Brecht  yang mengatakan “Buta Politik buta segalanya” artinya setiap orang yang tidak peduli akan perpolitikan di negaranya maka penduduk tersebut sudah abai terhadap nasib bangsanya kedepan, mereka tidak tahu segala hal kebijakan yang dikeluarkan oleh setiap negara di dunia dihasilkan berdasarkan kepentingan politik nya masing-masing.

Lalu sebenarnya untuk apa kita mengetahui politik ? pada zaman Yunani kuno para filsuf berkumpul untuk membicarakan persoalan kenegaraan untuk menentukan nasib bangsanya kedepan. 

Jika kita merujuk pernyataan tersebut maka sejatinya politik akan digunakan untuk memenuhi kepentingan hajat orang banyak dan hal itu akan dibicarakan oleh orang-orang yang memiliki kompetensi untuk membangun suatu peradaban.

Tetapi persoalannya kini para individu yang bergelut didalam dunia politik, menggunakan istilah “Berjuang”, banyak dari politisi menggunakan kata tersebut untuk menarik hati masyarakat kebanyakan, melalui janji-janji seperti, “Saya akan memperjuangkan hak anda apabila saya terpilih nanti”, “Saya akan berjuang bersama anda” dan masih banyak contoh yang lain. Jika benar kata tersebut dapat diaktualisasikan oleh para politisi, rasa-rasanya masyarakat kita tidak perlu lagi untuk menyuarakan haknya dengan cara berdemonstrasi dan Ini merupakan persoalan yang cukup pelik.

Apabila kita telah memahami istilah politik itu secara baik dari segi procedural maupun substansial, maka politik dapat membawa kita kepada kesejahteraan yang mencerahkan, karena segala kebutuhan dari setiap negara dihasilkan melalui proses politik. 

Dengan hal tersebut kita tidak akan asal-asalan untuk memilih pemimpin politik, karena jika pemilih nya itu juga memiliki pengetahuan yang luas tentang peta perpolitikan calon pemimpin tentu hal tersebut merupakan hal yang positif dari kita mengetahui politik  dan pemilih tersebut akan bersikap selektif agar calon yang dipilihnya benar-benar memahami duduk persoalan kebutuhan dari masyarakat yang diwakilinya.

Beda halnya dengan orang yang sudah apatis dengan politik dengan segala kebusukan didalam nya, maka seorang tersebut akan mencap politik sebagai suatu kegiatan yang menyeramkan. 

Terutama apabila kontestasi politik akan berlangsung, kita ambil contoh ketika pemilihan kepala daerah (Pilkada) tentu dari awal pertarungan masing-masing paslon akan menyuguhkan segala hal yang tidak pernah diketahui sebelumnya, mulai dari Black Campaign, Money Politic bahkan sampai tersebar nya berita Hoax untuk menjatuhkan lawan politiknya, digunakan dalam rangka untuk memenuhi kepentingan hasrat individu dan kelompok nya. 

Tentu hal ini jauh dari nilai-nilai  kebaikan yang ada di politik itu sendiri, bahkan kemungkinan besar para politisi yang memilih menggunakan cara-cara tersebut merupakan politikus yang tidak memiliki kompetensi dibidang nya, tentu ini akan merugikan rakyat di wilayah yang diwakilinya, hal itu dapat dilihat ketika mereka naik menjadi pemangku jabatan dan kemungkinan segala kebijakan yang akan dicetuskan tidak akan menguntungkan bagi rakyat akan tetapi lebih kepada memenuhi kepentingan bagi partai pengusungnya atau seseorang yang telah mendukungnya melalui pemberian ongkos politik.

Sejatinya apabila kita dapat memahami politik itu digunakan untuk apa dan diperuntukan untuk siapa, maka rasa-rasanya tidak akan terjadi lagi orang menjadi gila dikarenakan kalah kontestasi politik, seseorang yang tadinya bersahabat tidak akan berubah menjadi individu yang berbeda 180 derajat dan saling menebarkan kebencian antar sesama. 

Sudah sepatutnya politik itu harus digunakan untuk memperjuangkan dan mencerahkan kehidupan masyarakat secara luas dan peran ini bisa diambil oleh para politisi dan seluruh stack holder terkait untuk memberikan pemahaman atau  pendidikan politik kepada seluruh masyarakat agar masyarakat yang telah diberikan pengetahuan tentang politik tersebut dapat tercerahkan dan proses ini juga dapat membantu sistem demokrasi kita menjadi jauh lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun